Tamara 15

2.3K 323 5
                                    

TOLONG KERJA SAMA NYA YAA KAWAN..
INI HANYA FIKSI!!!
JANGAN PERNAH BAWA CERITA INI KE REAL LIFE.
NIKMATIN AJA CERITA INI DENGAN KEHALUAN KALIAN.. OKE?
SELAMAT MEMBACA.






***

Ara merenggangkan pelukan nya, namun kedua tangan nya memegang bahu Chika. Ditatap nya mata coklat milik Chika, ia mencari sebuah kebohongan disana. Tapi nihil! Ara tidak menemukan kebohongan apapun dari gadis itu.

"Jangan becanda Chika!"

Chika menggeleng lemah, "Aku ga becanda Ara. Aku serius."

Ara menurunkan kedua tangan nya, ia menatap lurus ke depan. Pikiran nya melayang ke perkataan Chika tadi.

Ternyata Chika pindah karna perjodohan. Apa cinta nya akan kandas begitu saja? Baru saja ia merasakan kebahagian bersama Chika, dan sekarang harus di paksa pisah karna perjodohan sialan itu.

"Aku di paksa Ayah untuk menerima perjodohan itu, kalo aku nolak, Bunda sama Christy jadi korban murka nya Ayah." Chika membuka suara, ia harus menceritakan semuanya sekarang, dan berharap Ara akan menolong nya.

Ara mendengarkan omongan Chika tanpa melihat ke arah gadis itu. Ia siap mendengarkan semua cerita Chika, dan semoga saja Chika mau menceritakan tentang semua masalah yang sedang ia hadapi sekarang.

"Aku di kasih waktu seminggu untuk tetap berada disini dan bilang ke Bunda sama Christy tentang perjodohan ini, setelah itu Ayah bakal bawa aku ke Manado." Chika mengehembuskan nafas nya, lalu ia menunduk untuk menyembunyikan air mata nya yang sebentar lagi akan turun. "Aku gabisa nolak Ra, yang aku bisa lakuin sekarang cuma nurut sama kemauan Ayah."

Ara menoleh ke gadis yang berada di sebelah nya, rasa kasian dan tidak tega terhadap gadis ini semakin besar. Ia tidak ingin Chika pergi ikut bersama Ayah nya, tapi ia sendiri juga bingung bagaimana cara memberhentikan perjodohan itu.

"Aku tau, Ayah sama Bunda udah pisah. Tapi aku tetep anak nya Ayah, darah daging dia, dan udah jadi kewajiban seorang anak untuk nurut sama Ayah nya kan?" Chika memberanikan diri unruk menatap Ara yang kini tengah menatap nya balik.

Ara mengangguk, "Tapi Chik--"

"--Apa hm?" Chika sudah tidak bisa membendung lagi tangisan nya. Bodoamat dia sudah tidak malu lagi menangis di depan Ara, menangis di hadapan cowok itu justru merasa dirinya terlindungi.

"Ayah kamu ga berhak atas diri kamu. Kamu harus menolak perjodohan itu." cegah Ara.

Chika menggeleng lemah, "Gabisa Ra.. Aku gabisa nolak kemauan Ayah." suara Chika terdengar terbata bata akibat tangisan nya. "Kalo aku nolak, sama aja aku jeblosin Bunda sama Christy ke mara bahaya." lanjut gadis itu dengan mengusap air mata yang membasahi pipi nya.

Ara juga bingung, bagaimana cara membatalkan perjodohan itu? Chika tidak bisa menolak karna Bunda dan adek nya. Ara harus membantu Chika, apapun resiko nya ia akan hadapi.

Ara merengkuh kembali tubuh Chika ke dalam dekapan nya, di eluslah kepala gadis itu dengan lembut.

"Aku akan bantu kamu buat lepas dari perjodohan sialan itu. Kamu tenang yaa, kamu punya aku sekarang."

Chika tidak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya merasakan pelukan hangat dari Ara. Ia membiarkan cowok itu mengelus kepala nya, dan Chika kembali merasa aman berada di pelukan Ara.

YESSICA TAMARA (CHIKARA) ▪ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang