bab 57: kehidupan yang tidak adil

7K 865 29
                                    

Sering dikatakan saat manusia dilahirkan orang orang akan berteriak bagaimana dengan kesetaraan semua orang

Mereka berpendapat bahwa semua orang terlahir dengan setara.

Tetapi itu hanya lah omong kosong.

Faktanya manusia dilahirkan dengan takdir, dimana mereka dilahirkan, dan apakah mereka bisa meningkatkan tingkatan hidup mereka sendiri atau tingkatan hidup mereka telah terlahir tinggi sejak mereka lahir

Apakah mereka terlahir sudah memiliki apapun yang mereka butuhkan atau mereka hanya terlahir dengan serba kekurangan.

Takdirlah yang menentukannya.

Itu mengingatkannya pada cerita alice dan kelinci pembunuh.

Alice terdampar, tanpa sebab, dia terbangun dengan berada di kursi kayu, diruangan yang kosong dan tertutup debu, saat alice bergerak alice merasa bahwa ruangan itu juga ikut bergerak, seperti akan roboh jika alice mengambil langkah apapun.

Lalu pintu kayu satu satunya diruangan itu berderit, dan terbuka, menampilkan sesosok mahluk.

Alice menatap binatang putih, dengan gigi panjang, yang terlihat imut dengan penampilan itu, tetapi mata merahnya, sungguh kontras dengan penampilannya.

Itu dingin, dan menakutkan, yang membuat alice terbata-bata untuk bertanya. "Kenapa kau membawaku kesini?"

Kelinci tersenyum, dan mengatakan.  "aku tidak membawamu kesini, kau sendirilah yang membawa diri. Kau tau, manusia diberi akal, untuk berfikir.. dan pilihan untuk memilih. Ruangan kotak ini adalah fikiran, sedangkan gerakanmu adalah pilihan, dan jika kau memilih gerak yang salah, fikiran kotak mu ini akan runtuh, dan kau akan putus asa dan menjadi gila" kelinci itu memandang alice dengan kasihan. "bukankah menarik menjadi manusia?"

Anehnya, alice tersenyum saat menjawab pertanyaan kelinci itu,  "tidak, bisakah aku memilih untuk tidak dilahirkan saja?"

Itulah yang berliana pertanyakan dalam hidup ini.

Ketidakadilan kian tersebar dimana mana, didunia ini, dan dilingkungan seperti ini, itu sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga membuat orang bertanya tanya sebenarnya untuk tujuan apa mereka berada disini?

Itu tercermin saat ini, dalam konferensi  "bagaiamana menghadapi siswi bernama berliana yang menjadi gila karena tekanan"

Apakah dia akan dikeluarkan, atau apakah dia hanya akan diberi hukuman?

Para hadirin di rapat ini adalah direktur yayasan, konselor, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, sekretaris komite liga sekolah menengah atas, para saksi kejadian, dan juga ratusan orang tua, ditambah lagi, kedua orang tuanya juga turut menontonnya saat ini di barisan paling depan yang telah diperuntukkan untuk mereka.

Berliana tidak tau apa yang mereka ucapkan, dia tidak mengerti, walaupun dengungan pengeras suara itu sangat tinggi untuk didengarkan dengan jelas oleh semua orang di ruangan ini

Fikirannya melayang, pendengarannya tidak dia rasakan lagi, dan dia hanya mati rasa akan semua ini.

Diruangan ini, semua orang memusatkan perhatian padanya

Dia tahu hanya dengan melihat tatapan mereka

Menyalahkan, mencemooh, dan semua perasaan buruk yang mereka arahkan padanya

"Semua orang telah tiba, jadi mari kita mulai. pertama tama saya akan berbicara singkat tentang masalah siswi bernama berliana. Wanita, lokal. 6 bulan priode yang sudah dijalani oleh siswa angkatan baru, kami telah mendapat laporan sedari awal, bahwa siswi berliana telah memasuki ruang BK lebih dari 3 kali. Kami juga telah berbicara dan datang kerumahnya, dan berbincang dengan kedua orang tua siswi berliana, yang saat ini juga diwajibkan untuk hadir pada rapat ini. Untuk beberapa alasan yang sama, masalah ini disimpulkan menjadi masalah keluarga sehingga saat itu kami tidak bisa ikut campur, tetapi sekarang 5 kali dan itu juga bercampur dimana lingkungan sekolah juga ikut dalam masalah, dan menjadi lebih buruk dengan ancaman menyakiti siswa siswi lainnya. sehingga kami memutuskan bahwa hal ini tidak bisa kami toleransi lagi"

AIRA (On Going)Where stories live. Discover now