bab 34: membuatnya lebih menarik

9.2K 950 37
                                    

Para murid tidak beranjak pulang dengan tergesa-gesa meskipun para guru telah pergi dengan membawa soal-soal ujian tengah semester itu, tetapi mereka masih terpaku ditempat, melihat gambar perkumpulan di samping jendela. Mereka dapat dengan jelas menyadari kelompok siapa itu dan siapa saja nama mereka.

Di sma kusuma bangsa, para murid tahun pertama mempunyai sebuah berita yang sangat membombardir berbulan-bulan lalu, dan mereka tau dengan pasti kelompok yang terdiri dari peristiwa itu dan siapa yang terlibat. 

Seorang gadis yang mempunyai wajah bersih, cantik, dan mempunyai penampilan yang sangat lembut dimata para orang-orang yang melihatnya bertanya pada para orang disamping tempat duduknya, dengan ucapan yang lemah lembut dia berkata. ''itukah, murid tahun yang sama dengan kita, yang bernama aira itu? Yang dijuluki malaikat?''

Lelaki di sampingnya berhenti tertegun dan menjawabnya dengan banyak pemujaan. '' ya, dia yang menyelamat-
kan risma, dan menjadi gadis yang banyak dibicarakan.''

Gadis itu memiringkan matanya, serta menyipikan matanya. ''dia cukup cantik''

Lelaki lain, mengangguk dan menyetujui. ''ya, dia memang sangat cantik''

Gadis itu tersenyum, tetapi senyuman itu tidak mencapai mata. Dia melihat perkumpulan, dan menatap dengan seksama pada gadis yang berada di tengah-tengah perkumpulan itu. lalu menangkap siluet yang dikenalnya, dia berucap. ''bukankah itu edgar dan remi? mereka sangat dekat.. gadis itu, sepertinya sangat disukai oleh anak-anak berpengaruh itu.''

''tentu saja alena, dia bukan seperti kakak tirimu. dia sangat baik hati, aku pernah mendengarkan anak-anak lain mengatakan seperti itu dari banyak rumor, dia senang membantu orang yang kesusahan. dan.. oh!'' seperti telah mengingat sesuatu, lelaki itu sangat bersemangat saat menjelaskan.

Dia merogoh sakunya, mengambil handphonenya, dia memperlihatkan foto gadis itu di forum sma kusuma bangsa. 

disana terdapat foto seorang gadis berjongkok, dengan seorang bocah kecil, yang terlihat sekitar berusia sembilan atau sepuluh tahun. terlihat gadis itu sedang berbincang dengan salah satu tangannya membawa tumpukan balon yang terbang di atas kepalanya, yang menari-nari di udara, seperti latar belakang yang sangat indah. terlihat Sangat cantik.

''dia sangat baik, dan ayahnya juga adalah aldi martin, status sosial nya lebih tinggi dari mereka, sungguh beruntung jika aku bisa menyapa, atau berbicara beberapa patah kata. Alangkah baiknya itu''

tanpa melihat perubahan wajah yang di buat alena, lelaki itu dengan tegas merenungkan pikirannya sendiri.

dia masih menyesal dengan ketidak berdayaannya untuk sekedar mencari topik untuk berbicara dengan aira. sayang sekali dia tidak mendapatkan undangan pada pesta pembukaan yang diselenggarakan berbulan-bulan lalu oleh kakak ricky, karna status dan kekayaannya tidak memadai. 

jika dia mendapatkan undangan, tentu saja, dia akan mengambil kesempatan itu untuk sekedar bertukar kata, dan siapa yang akan tahu, jika ada perasaan kenyamanan di antara keduanya. 

yah, itu mungkin hanya angan-angannya saja.

bahkan pada gadis di sebelahnya yang disukainya sejak pertama dia memasuki sekolah kusuma bangsa pun, dia tidak mendapatkannya.

dia sudah memiliki orang lain, dan melihat pertarungan yang terjadi berhari-hari di kantin, dia cukup sadar diri bahwa diapun tidak bisa dibandingkan jika disandingkan dengan wisnu.

jadi dia mulai menarik diri dari pengejarannya yang dia buat selama ini. alena, adalah wanita yang sangat baik hati, yang mampu membuatnya dan hati banyak lelaki berdegup. terlalu banyak yang menyukainya, dia sadar akan hal itu.

AIRA (On Going)Where stories live. Discover now