31. Langit Dan Laut

1.3K 216 13
                                    

#Day31
#Dersik

#Day31#Dersik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***


Seorang gadis cantik berjalan kebingunan. Suasana yang sama sekali belum pernah ia rasakan. Di sini ramai, tidak seperti tempatnya.

Celena nekat turun ke Soul Mare World. Putri dari Dewa Bulan itu pergi tanpa sepengetahuan orang-orang di langit sana. Bahasa kerennya, kabur.

Suasana di Soul Mare World tergolong bebas, apalagi saat itu mereka menggunakan prinsip siapa yang kuat dia yang menang. Jika kau lemah, kau hanya akan di buang.

Sedikit risih memang, saat dirinya menjadi pusat perhatian dan di pandang dengan berbagai tatapan. Bagaimana tidak? Lihat saja pakaian dan wajah cantiknya. Laki-laki mana yang tidak terpikat?

Pada akhirnya, Celena memilih untuk kabur dari keramaian dan pergi menuju tempat di pinggiran wilayah. Tempat itu dipenuhi dengan pohon-pohon besar dan kabut tipis. Suasana sepi yang Celena inginkan

Tangannya bergerak menelusuri batang-batang pohon yang berdiri kokoh. Angin berdersik menciptakan suara pelan dari dedaunan. Senyum wajahnya tidak dapat ia tahan kala pemandangan yang tempat itu suguhkan begitu luar biasa. Pemandangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

*Dersik : desir angin atau suara angin.

"Berhenti." tubuh kecil itu seketika menegang kala punggungnya merasakan ada benda tajam yang menempel.

Celena tidak tahu siapa yang berada di belakangnya, yang pasti, dirinya terancam. Kepalanya sedikit menoleh guna melirik, namun malah gertakan yang ia dapat. "Jangan bergerak!"

"Kau bukan bagian dari kami." tekan orang itu.

Merasa tidak ada jalan keluar lagi, Celena segera bergerak cepat. Tangannya yang terbalut kain panjang bergerak menghalau benda tajam itu. Kemudian kakinya terangkat untuk menendang sosok pemuda yang berdiri di belakangnya tadi.

Pemuda itu nampak terkejut. Kemudian menyeringai, "Ternyata benar, kau bukan bagian dari kami. Itu artinya, kau memang harus di bunuh."

Matanya melotot kaget. Apa katanya? Di bunuh? Apa dia tidak salah dengar? Apa pemuda ini benar-benar tidak tahu bahwa gadis yang ia lihat adalah seorang Dewi? Sesosok yang mereka berikan penghormatan setiap hari? Sesosok yang mereka percaya sebagai Tuhan?

Jangan salah paham dengan itu. Ingat tidak dengan Genta? Sebuah lonceng yang sering digunakan untuk memberikan persembahan kepada Dewa Bulan yang di percaya dapat memberikan mereka kehidupan. Mereka di masa lalu.

Pemuda itu tiba-tiba berlari menerjang tubuh gadis yang berada di depannya. Celena yang tersentak segera membalas serangan pemuda itu. Keduanya saling beradu kekuatan. Celena dengan tangan kosong dan si pemuda dengan pedangnya.

[1] MISSION - NOMIN ✓Where stories live. Discover now