4 | Skandal

45 3 0
                                    

Kaled berasama Rara sedang berada di pinggir lapangan. Duduk dengan makanan dan beberapa jajanan yang sudah berada di tangan dan di letakan asal di atas rumput. Mereka hanya mengemper.

Tempat favorit mereka ketika istirahat ya itu, di pinggir lapangan. Mereka bisa menonton orang yang sedang main bola, dan yang lain nya.

Tidak hanya Kaled dan Rara saja kok yang di pinggir lapangan. Murid-murid lain juga melakukan hal yang sama seperti Kaled dan Rara.

Kaled asik memakan nasi goreng yang berada di bungkusan kertas coklat dengan alas piring yang boleh pinjam dari Ibu kantin. Satu suap, dua suap masuk ke mulut Kaled.

Sesekali Kaled meminum air putih botolan yang berada di sampingnya.

Saat ini di lapangan sedang ada yang bermain sepak bola. Membuat area lapangan semakin ramai.

"Lea sakit apa ya ga masuk?" tanya Rara disela makan nya.

"Ga tau, mungkin demam biasa kali."

Sudah 15 menit berlalu. Beberapa murid yang sudah selesai makan, mulai meninggalkan area lapangan. Tapi itu tidak membuat lapangan sepi.

Saat ini Kaled sudah menghabisi nasi yang berada di piring, tersisa hanya jajanan ringan saja. Kalau tidak habis pun, bisa di simpan untuk di kelas.

"Hai, Kaled..." sapa seseorang.

Kaled mendongakan kepalanya, melihat lelaki yang menggunakan baju baseball tengah berdiri di hadapan nya. "Eh Yud,"

Lelaki itu menyodorkan makanan dan minuman kesukaan Kaled, roti blueberry dan susu coklat. "Buat gue?"

"Ya iyalah masa buat temen lo" katanya. Dia salah satu pemain baseball di sekolah ini. Dia termasuk dalam kategori lelaki yang cukup famous di sekolah ini, namanya Yudha Argraha.

Kaled lumayan dekat dengan nya. Tidak. Hanya berteman, jangan salah sangka.

Beberapa kali Kaled memang pulang bareng bersama Yudha, itu Yudha yang mengajak untuk bareng.

Rara menatap Yudha sinis dan Kaled hanya bisa tersenyum malu. "Lo balik sama siapa nanti, Kal?" tanyanya.

"Hm, mungkin sama Rara."

Lelaki itu mengigit bibir bawahnya, "Hm, mau balik bareng gue ga?" Yudha berjongkok, menyamaratakan dirinya dengan Kaled.

Kaled menatap Rara dengan ragu. Masa iya Kaled harus pulang bareng dengan Yudha lagi.."Yaudah lo balik sama dia aja, Kal"

Kaled menatap Rara tidak enak, "Bener, Ra? Lo gimana?"

"Gampang gue. Tenang aja sih"

Yudha tersenyum mendengar itu. "Mau kan Kal?"

Kaled mengangguk, "Jangan lupa ya, nanti lo pulang duluan lagi..." goda Yudha.

"Engga kali, awas ya jangan lama" Kaled langsung berdiri bersama Rara. Karna mereka juga sudah selesai makan, dan berniat untuk kenbali ke kantin dulu untuk mengembalikan piring Ibu kantin lalu ke kelas.

Yudha ikut berdiri, "Iya paling 30 menit setelah jam pulang sekolah" Kaled langsung membulatkan matanya,"Engga eh bercanda" Yudha tertawa.

***

Kaled dan Rara sudah kembali ke kelas. Tapi bel masuk belum berbunyi. Mereka berdua hanya duduk di bangkunya masing-masing sembari memakan cemilan yang sempat tidak habis tadi.

Kelas sangat ramai, dan amat berisik. Beberapa kelompok sedang berkumpul dan merumpi, ada yang sedang mencoret-coret papan tulis, beberapa berlari-larian, ada yang sibuk dengan handphone nya, dan ada yang juga hanya bermalas-malasan di mejanya.

𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐭𝐡𝐨𝐮𝐠𝐡𝐭 || 𝐩𝐚𝐫𝐤 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 • 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 •Where stories live. Discover now