baik^^

3 1 0
                                    


*HAI GUYS! 

 *akhirnya aku update lagi setelah dilema 1 tahun pengen ngelanjutin cerita ini atau engga>< tapi akhirnya aku ngambil keputusan buat ngelanjutin ini, ya walaupun updatenya cerita selanjutnya bakalan lama:( SO SORRY SEBELUMNYA🥺🥺 

*HOPEFULLY KALIAN SUKA YA SAMA CERITANYA🥺🥰

*kalo kalian suka aku bakal makin semangat buat nulis! enjoyy 

~

-bisa ga sih sekali-sekali tuh ngikut baiknya aja, jangan yg buruk buruk?-

"BLUE! KELUAR KAMU SEKARANG!!!!"

Aku dan hana saling menatap. Siapa yang bisa-bisanya teriak larut malam seperti in?! Tak tahu aturan kah? Aku menggerakkan kaki ku untuk membukakan pintu untuknya.

Belum habis pintu itu kubuka lebar dia langsung memelukku sangat erat, "kamu tidak apa-apa kan?" suaranya terdengar sangat khawatir. "k-kakak?"

Hana meletakkan 2 cangkir teh hijau dihadapan kami. Tadi kupersilahkan pria ini masuk, memang awalnya dia menolak. Tapi seperti layaknya seorang adik, aku berhasil memaksanya.

"aku baik baik saja. Seharusnya tidak perlu menghampiri seperti ini, sudah terlalu malam." Ucapku padanya.

Ia mengambil kedua tanganku lalu menggenggamnya, "maaf." Hanya itu ucapannya padaku. Sepertinya dia ingin menangis tetapi tak bisa

"aku baik baik saja" ucapku sedu untuk kedua kalinya. Dia tetap diam tanpa satupun kalimat. Ku ambilkan teh hijau yang dimeja dan memberikan padanya. "minumlah, udara diluar sangat dingin. aku tahu kamu kedinginan" memang daritadi hujan sudah tak turun, tapi bagaimana bisa udara lembab bisa pergi begitu saja?

Ia mengambil cangkir itu dan mulai menyeruputnya perlahan, lalu meletaknya lagi keatas meja. "hana, makasih." Dia melihat hana, "makasih udah bawa blue kesini." Sambungnya.

"haha, iya kak sama sama" balasnya canggung. Aku menyenggol bahunya dan menggodanya dengan senyuman.

"apaansih blue" sambil memukul pelan pahaku.

Aku terkekeh. Tanpa ada jeda kak kevin bangun dari duduknya lalu menarik tanganku. "ayo pulang." Aku tercekat. 'Tidak mau'. Batinku.

"ayo" ucapnya lagi.

Aku melepaskan tanganku dari genggamannya, dan menggeleng. Saat itu posisi ku tertunduk tak mampu melihat manik mata pria itu. "aku disini saja dengan hana."

Kulihat kaki dia belum beranjak sedikitpun dari posisi itu. Tak mampu untuk memaksa dia pun meng-iya kan perkataanku. "hati-hati" begitu ucapnya.

Bukankah harusnya dia yang berhati hati? Dia kan ingin berada dalam perjalanan pulang? Memang aneh.

Ku antarkan dia kedepan pintu. "sepertinya besok aku tidak datang sekolah,kak"

Ia mengangguk. "nanti aku beritahu wali kelasmu" senyumnya hangat.

Masih dalam suasana itu, tiba tiba seorang pria lainnya keluar dari lift menuju Dan menatap lekat kearah kami. Ke aku lebih pastinya. Aku menunduk, sedikit malu dengan mata sembab dan wajah yang acakan ini.

"hai blue." Sapanya.

Kak kevin menatap benci dia. 'Ada apa?'

"hai,k-kak kara." Balasku terbata

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

matchbyWhere stories live. Discover now