#7 - Bermuka Dua

7 3 0
                                    

"Barangsiapa yang kerap membuat orang lain terluka, kelak ia akan menuai beribu duka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Barangsiapa yang kerap membuat orang lain terluka, kelak ia akan menuai beribu duka."

--000--


"Perhatian...perhatian! Hari ini gue ada kabar bagus buat kalian semua!!!” teriak Grace heboh hingga membuat dinding kelas hampir saja retak. Ia merasa bahagia karena musuh bebuyutannya, Kanina, sedang menderita. Selain itu hari ini bertepatan dengan hari kasih sayang atau bahasa jawanya disebut Valentine Day.

“Apaan sih Grace. Gaje amat.” Aditya berdecak kesal lantaran dirinya merasa terganggu. Pria itu ternyata sedang menyalin pekerjaan rumah milik Ayu, pacar barunya.
     
“Gue lagi serius woi...gue mau bagi-bagi cokelat buat semua yang ada di kelas ini.”
     
“Beneran, Grace? Apa jangan-jangan lo cuma mau prank?” Ratna yang sedari tadi menonton drama Thailand langsung mengalihkan pandangan ke Grace dengan tatapan tidak percaya.
     
“Beneran...soalnya gue kemarin dapet duit dari bokap gue terus gue keinget kalian. Seriusan.” Grace berusaha meyakinkan teman-temannya, lalu mengeluarkan cokelat dari tas plastik miliknya.
     
“ASTAGA GRACE...BANYAK BANGET BAWAANNYA!!!”
     
“AAAAA COKELAT! GUE MINTA DONG!!
     
“LO MEMANG PENGERTIAN SAMA KITA-KITA, JADI MAKIN SAYANG DEH SAMA LO.”
     
“GUE DOAIN HUBUNGAN LO SAMA RAY LANJUT TERUS SAMPAI KE JENJANG PERNIKAHAN. AMIN!
     
“EH ADA SILVER QUEEN MATCHA! SAYA SUKA SAYA SUKA!”
     
Grace tersenyum membiarkan teman-temannya saling heboh berebut cokelat. Ini adalah salah satu misi untuk membangun citranya agar terlihat baik di mata teman-temannya. Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak uang yang habis untuk membeli cokelat, karena uang yang ia pakai bukan miliknya namun uang milik Marsekal yang ia curi kemarin.
     
“Grace, gue minta maaf, ya. Selama ini gue nganggep lo bukan temen yang baik. Gue nuduh lo yang inilah, yang itulah. Gue selalu ngotot belain Kanina saat itu. Sekarang gue sadar kalau sebenernya dia itu jahat. Lo mau maafin gue, kan?” ucap Aditya dengan nada menyesal. Pria itu merasa telah berburuk sangka pada teman sekelasnya selama ini.
     
“Nggak apa-apa, Dit. Sebelum lo minta maaf, lo sudah gue maafin.” Grace tersenyum hangat, seakan ia telah memaklumi perbuatan temannya yang membencinya, namun siapa yang tahu jika sebenarnya Grace tersenyum karena telah berhasil menyesatkan orang lain?
     
“Grace, nanti istirahat pertama kita makan bareng di kantin, yuk. Kali ini gue yang traktirin,” tawar Angel dengan harapan agar Grace menuruti permintaannya.
     
Grace mengusap tengkuknya yang tidak gatal, tersipu malu. “Hmm...oke deh.”
     
“Makasih, Grace. Lo memang temen terbaik!” seru Angel sambil berjalan lincah menuju tempat duduknya.
     
Sementara teman-teman yang lain sedang asyik menikmati cokelat pemberiannya, Grace mendapati Sean yang justru sedang membaca buku komik. Tidak seperti biasanya. Pemuda itu juga tidak mengambil cokelat yang masih tersisa di meja miliknya.
    
“Sean, lo sudah ambil cokelat belum?”
     
Lelaki itu tidak mengedarkan pandangan sedikitpun padanya. Tebakan Grace hanya satu, pasti Sean terpengaruh oleh ajaran sesat Kanina. Lelaki itu pasti didoktrin Kanina untuk membencinya. Atau mungkin suaranya yang terlalu pelan sehingga tidak didengar Sean?

Nathan & Kanina [HIATUS]Where stories live. Discover now