1; Étoile

63 4 5
                                    

"Sepertinya sannie tidak akan bosan jika selalu bersama hyung. Melakukan ini sangat menyenangkan, kau juga sangat menyenangkan. Tidak seperti guru musikku huh" san terus mengoceh ditiap langkah marching*-nya.

_____

Mengingat hal itu, membuatnya tersenyum. Entah sudah berapa tahun semenjak woo pergi ke rusia untuk mengikuti camp latihan. Jika diingatnya terakhir mereka bertemu saat san duduk di kelas 3 sekolah dasar. Sejak saat itu san hanya mengetahui kabar wooyoung dari siaran televisi ataupun berita olahraga.

[Jung Wooyoung is the first Korean men's singles skater to win the Olympic gold

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[Jung Wooyoung is the first Korean men's singles skater to win the Olympic gold.]
Headline di berbagai portal berita dan media.

Olimpiade musim dingin sedang diselenggarakan di Korea Selatan. Namun sayang Choi San telah memilih untuk melanjutkan hidupnya di amerika. Lagi lagi ia melewatkan kesempatan untuk bertemu Jung Wooyoung-seseorang yang ia idolakan sejak kecil.

_____

"Hyung.. San!! hyung!" panggil seorang junior membangunkan lamunannya.

"Ah ya Sorry" tersadar gelagap

"Are you okay?" tanya Hoon

"Tidak aku hanya mengantuk " jawabnya tersenyum

"Oh okey kalau begitu, aku sama yang lain mau ke cafetaria apa kau mau join?"

"No, thanks, aku belum lapar. Kalian makan duluan saja." san tersenyum dengan lesungnya

"Okay" jawan hoon lesu, lagi lagi ia gagal. Salah satu temannya tertawa puas "kau payah".

"Oh ya jangan lupa makan yang banyak minggu-minggu ini kalian akan membutuhkan banyak energi" lanjut San sedikit berteriak ke juniornya yang kini telah berada di luar rink

San yang tadinya berdiri di tengah, ia memilih berseluncur pelan mengelilingi ice rink yang telah kosong, dengan pikirannya.

Beberapa kali pemuda itu menamparkan wajah pucatnya, hingga seseorang menghampiri membuatnya berhenti di sudut rink menangkup wajah dengan kedua tangannya.

"Sannie!, kasian pipi kamu~" Pemuda itu berseru menarik san kedekapannya. Tanpa ada penolakan dan tak butuh waktu lama, Seonghwa bisa merasakan sesuatu yang hangat membasahi bahunya.

(Choi San menangis untuk pertama kalinya semenjak ia menginjakkan dirinya di New York 4 tahun yang lalu. Apakah ada masalah yang tidak ku ketahui?) batin seonghwa yang takkan ia suarakan.

"Yuk kita keluar dulu dari sini" ajak seonghwa

Seonghwa mengajak san ke cafetaria, mendudukan San di bangku yang bersebrangan dengan dirinya. Ia menggengam kedua tangan pemuda itu, San masih diam tertunduk di hadapan Seonghwa.

"Sannie?" Seonghwa angkat bicara

"Hmm" jawab san yang masih tertunduk menyembunyikan wajahnya

Quad Loop | AteezWhere stories live. Discover now