5; Zephyr

19 1 0
                                    

"Chagiyaa~~ eodiseo" teriak Yeonjun dari kejauhan dengan sepatu ice skate yang masih menggantung di pundak. Wooyoung tidak menjawab membuat Yeonjun harus mendatanginya lebih dekat. Langkah girang diambilnya, entah mengapa seorang Choi Daniel yang dikenal oleh wooyoung sebagai Yeonjun senang sekali melompat ditiap langkahnya.

"Chagiyaa~" panggil yeonjun kedua kalinya. Mendengar hal itu wooyoung berhenti berlatih untuk menghampiri sahabatnya di pinggir rink. Yeonjun sudah bersiap memajukan bibirnya meminta ciuman singkat pada wooyoung tapi tak dibalas.

"Kau sedang apa disini?" tanya Wooyoung keluar dari rink.

"Kangen" jawab yeojun memeluk wooyoung

"BAHAHAHA, you know right?"

"Tau gue tau, tapi ya emang salah gue bilang kangen?"

"Engga sih, yuk makan" ajak wooyoung pada yeonjun

"Let's go chagi"

"Eung~ baby"

___________________________________________

San masih dengan piamanya menghampiri seonghwa yg sibuk memasak bubur.

"Morning sanshine.." Sambut hangat seonghwa di pagi hari dengan apron yg masih melingkari pinggangnya.

"apa kau tidak akan telat hyung?"

"aku izin untuk datang lebih siang, aku tau kondisi mu sedang tidak baik" jawab hwa menghampiri pemuda berambut pink itu yang kini sedang duduk di atas meja dapur dengan kakinya yang menggantung.

"aku baik baik saja hyung." jawab san sekilas

"aku sudah menjadwalkanmu check up hari ini eumm"

"hyung, itu buburnya gosong" san mengalihkan pembicaran, ia pun berlari meninggalkan seonghwa yang masih mengaduk bubur.

"bersiaplah! kita akan berangkat jam 9"
teriak seonghwa yang tak digubris oleh lawan bicaranya.

___________________________________________

"Setelah kompetisi ini berakhir, apa kau punya rencana lain?" tanya yeonjun disuapan terakhirnya.

"Tak ada, mungkin akan tinggal di rumah untuk beristirahat. Sudah lama juga aku tidak mengunjungi orang tuaku di sini" jawab wooyoung santai.

"Hmmm, okay" gumam yeonjun

"Ada apa? bagaimana denganmu?" tanya wooyoung disela makannya

"Tak tahu, yang penting aku tahu bahwa kau akan free setelah ini" jawab yeonjun sambil mengelap saus salad di pinggir bibir wooyoung.

"ck" decak wooyoung memutar bola matanya.

*telepon pemuda berambut hitam itu berbunyi*

"ada apa gi?"

"kau masih latihan?" tanya mingi di sebrang sana

"Mungkin satu sesi lagi aku akan selesai" jawab wooyoung

"Hanya ingin bilang kalau aku tidak bisa menjemputmu malam ini, bye" *tut tut

"YYAKK!!"

----

"Mingi kah?" tanya yeonjun

"eung ishh bisa bisanya dia memutuskan sepihak" gumam wooyoung kesal

"Dia takkan menjemputmu?" tanya yeonjun lagi

"Bagaimana kau tau?"

"Sudahlah, kau bisa pulang bersamaku" bujuk yeonjun pada wooyoung

"Kau tidak menawarkan pun aku pasti langsung naik saja ke van mu, hahaha"

Quad Loop | AteezWhere stories live. Discover now