3; Tacenda

31 4 4
                                    


Jung Wooyoung lagi lagi mendapatkan score yang cukup memuaskan untuk Men's Single Short Program nya, yang merupakan segmen pertama pada kompetisi figure skating setelahnya diikuti dengan segmen Long Program 'Free Skating'.

'Short Program' memiliki aturan dan durasi tertentu yaitu berlangsung selama 2 menit dan 40 detik baik untuk senior/junior singles dan pair skaters. Sedikit berbeda untuk synchronized skatings baik untuk junior dan senior, akan berlangsung 2 menit dan 50 detik. Musik yang digunakan juga memperbolehkan musik yang memiliki vokal dengan lirik.

Score yang dipegang oleh Jung Wooyoung saat ini adalah 101.45 poin yang dibagi menjadi Technical Score dengan 54.84 poin dan Component Score dengan 46.61 poin tanpa adanya Deduction atau poin pengurangan akibat kesalahan technical."

.....

"Berhasilkan?" tanya minggi menggebuk punggung adiknya itu, dengan matanya yang melihat kearah lain. "Iya, aakh!! lu kenapa sih? ishh" Mingi masih menggebuk Wooyoung, maksud hati memberi sinyal tapi berakhir diijak oleh wooyoung yang masih menggunakan sepatu skatingnya. 

"Akh, gila sakit" teriak mingi berjingkit-jingkit memegangi kaki sebelahnya. Sial teriakannya mengundang tatapan dari pemuda yang tadi menjadi pusat perhatiannya. Pemuda itu hanya tertawa disela kesibukannya mempersiapkan ruang pers. 

"Yunho Hyung!!" Panggil Wooyoung menghampiri yunho yang masih menyusun kursi2 dan meja. 

"Bukankah jadwalmu untuk presscons masih nanti ya?" tanya yunho.

"Iya, aku ingin meminta bantuan mu. boleh?" tanya wooyoung berbisik.

"Iya boleh, apa itu? mengapa harus berbisik?" tanya yunho balik

"Tolong jaga kakak ku sebentar, aku ingin menemui seseorang" tambah wooyoung yang kini bisikannya semakin pelan"

"hemm ehekm" mingi masuk berdeham, menatap sinis yunho yang kini sedang dipeluk oleh wooyoung. 

"Ah pas sekali kau tunggu disini dulu ya. Yunho hyung tolong jagain hyungku sebentar, jangan biarkan dia kemana mana dulu ya." Wooyoung berlari pergi melenggang meninggalkan keduanya yang bingung. Terutama mingi, dadanya berdegub makin kencang tak karuan. 

"Anu.. Kalau begitu aku permisi dulu, maaf tadi adikku mengganggumu" mingi membuka suara dan memutuskan akan pergi namun tertahan oleh tangan yunho yang menariknya.

"Mau kemana? adikmu memesan untuk menjagamu dan aku bukan orang yang suka ingkar janji. Tolong bekerjasamalah dengan prinsipku, kau bisa duduk di ruanganku. Ya walaupun tidak ada cheese cake seperti di ruang athlete, pssthmmmb" 

"Tolong lupakanlah kejadian tadi pagi" rengek mingi, kedua tangannya tertangkup satu sama lain, matanya juga berkedip kedip memohon. 

"HAHAHAHA iya takkan ku bahas lagi, tapi aku kagum loh kamu bisa makan sebongkah cheese cake gitu. Apa kau juga bisa memakan kue lain dengan cara seperti itu?" goda yunho. 

"YAKKK HYUNG!" teriak mingi yang mengundang tawa dari Yunho. "Menggemaskan" kalimat yang tertahan dibatinnya,  tidak dengan gerakan  tangannya. Yunho reflek mengusrak rambut merah milik mingi membuat wajah pemuda itu berwarna senada dengan rambutnya.

_____________________________________________________
.
.
.
.
.
.
_____________________________________________________

Cklek

Pintu terbuka, yang tak bukan lagi-san. Pemuda itu melongok hanya memasukkan bagian kepalanya ke celah pintu yang ia buka, senyumnya seumringah merekah. Rambutnya yang basah keringat tertutupi hoodie abu abu.

"Surprise hyung! hihi!"

"Sanna~ aku tidak bisa berpura pura kaget. Suaramu sudah terdengar bahkan ketika kau berada di ujung koridor" keluh seonghwa yang hanya di balas kekehan pemuda berhoodie itu.

"Masuk sini" ajak seonghwa

"Kau tidak pulang hyung?" tanya san duduk di bin bag besar.

"Masih banyak yang perlu ku urus, kau pulang duluan saja. Capek bukan latihan seharian?"

Quad Loop | AteezWhere stories live. Discover now