Tiga puluh

48 20 43
                                    

Ryujin mengetuk pintu rumah Lami. Ini sudah malam, tapi tidak larut. Sekitar jam 9 malam. Ryujin niatnya ingin menginap di rumah Lami. Bukan tanpa alasan pula Ryujin main ke rumah Lami. Ryujin hanya ingin bertanya pada Lami soal permainan kegemaran Haechan. Ryujin ingin tau apakah Lami akan tau atau tidak tau juga seperti Ryujin.

"Eonni?" Lami terkejut ketika dia baru saja membukakan pintu.

Ryujin tersenyum. "Hai, Lami. Aku ingin menginap di rumah kamu hari ini." Ryujin melambaikan tangannya menyapa.

Lami tersenyum canggung. "Untuk apa?" Tanya Lami.

"Aku ingin bersenang-senang dengan kamu. Sudah lama, kan?" Jawab Ryujin.

Lami mengangguk paham. "Tapi Eonni sudah tau, kan? Aku--"

"Iya, aku tau. Kamu pacar Haechan yang sekarang, kan?" Ryujin tersenyum lagi agar Lami tidak begitu merasa canggung.

Lami terkekeh canggung, kemudian berdeham kecil. "Baiklah, ayo masuk."

Ryujin mengangguk, kemudian mengekori Lami dari belakang. Lami mengantarkan Ryujin menuju kamarnya. Kebetulan Lami punya dua kasur bersebelahan. Biasanya Hana tidur di sana. Tapi jika ada tamu, tamu itu akan tidur di kamar Lami dan Hana tidur di kamarnya.

"Letakkan saja barang-barang Eonni di sini." Lami menunjuk ke pojok kamar.

Ryujin mengangguk paham, kemudian menyimpan barang-barangnya di pojok kamar. "Terima kasih karena telah menerima aku. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ryujin nampak mencari hal-hal untuk dilakukan.

"Aku sudah bosan memasak. Bagaimana jika kita memanjakan diri malam ini?" Usul Lami.

Ryujin nampak menimang-nimang, kemudian menghela napas. "Tidak buruk. Ayo kita lakukan. Memanjakan diri apa maksud kamu?" Tanya Ryujin.

"Kita gunakan masker wajah yang terbuat dari lumpur," jawab Lami bersemangat.

"Bagus juga ide kamu. Baiklah, ayo kita lakukan."

Lami bertepuk tangan saking senangnya. "Ah aku sangat senang," katanya. Lami selalu membayangkan untuk memakai masker lumpur bersama dengan seseorang, dan itu adalah Ryujin.

"Kita lakukan malam saja. Sekarang aku lapar," kata Ryujin. Ryujin mengeluarkan snack dari ranselnya.

"Eonni, kamu membawa makanan ke sini? Jika begini jadinya, aku bisa gemuk." Lami tertawa.

"Gemuk sedikit itu tidak masalah. Isi saja dulu perut kamu dengan makanan-makanan ini." Ryujin menyodorkan satu jenis snack pada Lami.

"Terima kasih, Eonni." Lami tersenyum hangat pada Ryujin.

Ryujin membalas senyuman itu. "Makanlah," katanya.

Lami mengangguk kemudian segera membuka bungkus snack tersebut, setelah itu memakannya. Lihatlah bagaimana ekspresi Lami setelah memakan snack tersebut. Dia terlihat sangat bahagia. Lami sudah lama tidak makan snack seperti ini dikarenakan Hana melarangnya. Lami bersyukur bisa mencoba snack enak lagi.

Ryujin tersenyum melihat Lami yang sangat senang mendapatkan snack dari Ryujin. Ryujin juga akhirnya membuka bungkus snack miliknya, kemudian memakannya. Ya rasanya memang enak, Ryujin mengakuinya. Patutlah saja Lami sampai kesenangan seperti itu. Ryujin jadi ikut senang karena melihat Lami senang karenanya.

Tapi sebenarnya mereka saling menyimpan rasa kesal. Seperti Lami yang yakin bahwa Ryujin masih mencintai Haechan. Sedangkan Ryujin yang dibuat patah hati oleh Lami juga. Seharusnya keduanya saling bersikap dingin atau bahkan berperang. Tapi tidak, Ryujin juga mengerti apa yang harus diperbuat olehnya.

Fantasy Kingdom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang