L

1.2K 156 42
                                    

▪︎SNIPER LOVE▪︎

Pagi harinya seperti biasa Chanyeol sudah berada di ruang makan, menyantap sarapannya. Sehun duduk di sebrang meja, berhadapan dengan Chanyeol dan menyantap makanannya dalam diam.
Sarapan kali ini terasa aneh.

Ya, Chanyeol memang selalu berbuat
seenaknya dan menyebalkan. Namun,
ada sisi lain yang membuat Sehun merasa nyaman berada dekat dengan Chanyeol. Lelaki itu selalu menunjukkan perhatiannya walaupun dengan cara yang tidak biasa.

Biasanya Chanyeol akan menanyakan
kabarnya setiap pagi, menanyakan apakah ia suka dengan menu sarapannya. Tapi kali ini Chanyeol berbeda, ia hanya duduk diam menyantap sarapannya dengan tenang tanpa memperdulikan Sehun yang ada dihadapannya. Bahkan Chanyeol sama sekali tidak menatap Sehun.

"Hyung." Panggil Sehun ragu, berusaha memecah keheningan, sepertinya itu berhasil. Chanyeol menghentikan kegiatannya dan menatap Sehun datar.

"Aku...hm... mengenai pertengkaran
kita kemarin..."

Chanyeol memotong perkataan Sehun cepat,

"Aku sedang tidak ingin membahas apapun hari ini, Sehun. Aku hanya ingin memakan sarapanku dengan tenang, aku tidak ingin merusak suasana cerah pagi ini dengan omong kosong mengenai kehamilanmu." Ucap Chanyeol.

Ucapan kejam Chanyeol membuat Sehun mengernyit, tepatnya membuat dadanya berdenyut sakit. Air matanya bahkan sudah terbendung dipelupuk mata indahnya, namun Sehun menahannya. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan lelaki
itu.

"Aku tahu. Tapi bisakah kau memanggilkan dokter kandungan untukku? Aku mohon." Ucap Sehun susah payah.

"Akan aku usahakan." Tukas Chanyeol
seolah tak peduli.

"Terima kasih." Gumam Sehun lemah,
namun bisa terdengar oleh Chanyeol.

Chanyeol meminum kopinya kemudian
memanggil Kyungsoo. Pelayan itu dengan tergesa menghampiri Tuannya.

"Setelah kau mengantarkan Sehun ke
kamarnya, aku ingin kau membereskan kamar tamu yang ada di lantai bawah. Akan ada tamuku yang menginap di sini selama beberapa hari. Mungkin beberapa
minggu. Kemudian perintahkan kepada pelayan lain untuk menyiapkan jamuan yang pantas untuk tamuku. Dia spesial untukku."

Spesial? Apakah orang tua Chan Hyung
atau keluarganya yang lain? Batin Sehun.

Chanyeol bangkit dan meletakkan serbetnya sembarang ke meja makan
kemudian menatap Sehun dingin,

"Aku akan menyuruh Pelayan untuk
membawa seorang dokter kandungan
ke sini." Tanpa mengatakan apapun lagi Chanyeol berbalik dan meninggalkan Sehum sendiri di ruang makan.


_


Sehun menatap foto hitam putih yang
ia pegang. Sebuah gambar tak beraturan, namun ada setitik kecil di sana. Yang mana titik itu merupakan janin yang ia kandung saat ini, usianya tepat seperti perkiaraannya. Chanyeol menepati janjinya, siang tadi Pelayannya membawa seorang dokter kandungan lengkap dengan alat USG.

Ia melakukan pemeriksaan, melakukan tes urine dan USG. Hasilnya sudah dipastikan bahwa ia tengah mengandung. Mengandung buah cintanya dengan Chanyeol.

Cinta?

Sehun tersenyum pahit, apakah pantas
janin yang ia kandung saat ini dianggap sebagai buah cinta? Mereka melakukannya bukan karena cinta. Lebih tepatnya nafsu. Bahkan sekarang Chanyeol menganggap janin yang ia kandung adalah anak dari laki-laki lain.

Sehum bangkit, meletakkan foto USG itu
ke dalam nakas. Kemudian berjalan
menuju balkon kamarnya. Balkon kamarnya mengarah langsung ke halaman belakang rumah Chanyeol, dimana di sana ada kolam renang dan disampingnya ada bathup air panas. Sehun memandang sedih ketika Chanyeol berjalan dengan langkah lebar melintasi halaman belakang.

Sniper Love {CHANHUN}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin