I

1.5K 167 7
                                    

Sehun tersentak dalam lamunannya
karena mendengar engsel pintu terbuka. Namja itu menegang, mengantisipasi jika Chanyeol akan menemuinya. Dan benar, lelaki itu masuk dengan tenang.

“Kau belum tidur? Bagus. Karena saat ini aku ingin menghukummu karena berani kabur dan menyusahkanku.”

Lelaki itu dengan santai melepaskan
kemeja linen yang dipakainya sembarang ke lantai dan berjalan pelan menuju laci lemari. Dia mengambil dasi bergaris berwarna merah dari laci dan tersenyum
misterius.

“Menurutmu apa yang harus aku
lakukan untuk membuatmu jera, Nona?” Tanya Chanyeol lirih. Lelaki itu sudah berada di depan Sehun sehingga ia bisa mencium napas Chanyeol yang beraroma mint dan kerasnya alkohol.

“Kenapa tidak dijawab? Kau bingung
menentukan hukumanmu sendiri? Kalau begitu, aku yang akan menentukannya.” Ucap Chanyeol seduktif seraya menatap
tajam tepat pada manik cokelat Sehun.

Dengan cepat Chanyeol mendekap tubuh mungil Sehun dan mencium bibir namja itu sedikit kasar, namun terasa begitu membakar gairahnya. Chanyeol merebahkan tubuh Sehun dengan kasar ke ranjang dan menindih tubuh mungilnya. Sehun mencoba mendorong dada Chanyeol dengan tangannya sekuat tenaga namun hal itu sia-sia, Chanyeol jauh lebih kuat darinya.
Namja tinggi itu mencengkeram kedua
tangannya dengan satu tangan dan
mencium tangan Sehun lembut.

“Berhentilah memberontak. Aku tidak akan menyakitimu. Percayalah.”

Kemudian satu tangan lelaki itu mengikat kedua tangan Sehun dengan dasi dan menggantungnya di pilar besi ranjang.

“Apa yang kau lakukan? Lepaskan
aku brengsek!” Teriak Sehun seraya berusaha melepaskan ikatan tangannya. Chanyeol hanya diam, ia kemudian bangkit dan melepaskan sisa pakaiannya hingga telanjang di depan Sehun. Namja itu memerah dan memalingkan wajahnya.

Chanyeol terkekeh, ia melepaskan pakaian Sehun dan kembali menindih tubuh itu. Ia mulai membelai tubuh Sehun dengan bibirnya, menikmati setiap sentuhannya pada tubuh mulus dihadapannya. Chanyeol mencium salah satu dada Sehun dan menatap iris kecoklatannya, menantikan reaksi namja itu. Dan Chanyeol sangat puas melihat namja itu memerah dan memejamkan
matanya, menikmati sentuhan lembut Chanyeol pada tubuhnya.

“Padahal tubuh ini sudah sering aku
sentuh. Tetapi masih saja begitu
sensitif.” Ucap kagum Chanyeol.

Manik Sehun terbuka, bola mata cokelat
terang itu menatap Chanyeol tajam
dan bergairah karena efek sentuhannya.

“Apa yang akan kau lakukan? Lepaskan tanganku, aku mohon.” Ucap Sehun lirih, tatapan tajam Sehun perlahan melembut.

“Ssttt… Aku tidak akan melepaskan
tanganmu. Aku ingin kau menerima dan merasakan sentuhanku. Aku tahu selama percintaan kita kau tidak pernah menerima kenikmatan itu Hun-ah. Saat ini aku ingin kau menikmatinya. Menikmati sentuhanku.”

Tangan Chanyeol dengan lembut membuka kedua paha Sehun berlawanan, memberikan jalannya untuk menembus tubuh Sehun.

Namja cantik itu terkesiap ketika Chanyeol mendorong kejantanannya dengan lembut, bahkan sangat lembut dan membuat Sehun tersiksa karena sentuhan di bawah perutnya.

Chanyeol tersenyum puas melihat Sehun yang terpejam nikmat dan semakin memerah. Lelaki itu kembali mendorong kejantanannya dan mengerang pelan. Ia menggerakkan pinggulnya perlahan, ingin Sehun merasakan setiap sentuhannya, kenikmatan ketika bercinta dengannya.
Chanyeol bisa mendengar Sehun mengerang pelan, napasnya memburu dan ketika mata cokelat terang itu menatap Chanyeol yang ia lihat hanya gairah.

Itu membuat Chanyeol ingin mempercepat gerakannya. Tapi tidak, ia menahannya. Sehun sedang dihukum, memberikan kenikmatan ketika bercinta merupakan hal yang pas untuk Sehun. Namja itu akan malu ketika sadar bahwa ia menikmati sentuhannya dan tentu Sehun tidak akan membantahnya lagi.

Sniper Love {CHANHUN}Where stories live. Discover now