🥦172. Blue Happyness🥦

828 162 89
                                    

-

-

-

-

-

-

-

Banyak orang bertanya kenapa Sehun diusianya sekarang masih saja awam dengan urusan asmara.

Sebenarnya Sehun juga ingin seperti orang lain, seperti saudara-saudaranya yang bisa terlibat romantisme dengan lawan jenis.

Sehun terlalu kaku, pemalu bahkan tak acuh pada semua gadis yang mendekatinya. Ada satu sih yang Sehun dambakan. Cinta pertamanya di SMA. Krystal. Hanya Krystal dan tidak ada lagi setelahnya.

Katakan Sehun trauma. Dia kapok menanggung kecewa saat perasaannya bertepuk sebelah tangan. Tapi tanpa Sehun remaja sadari, semua lebih rumit dari yang dia pikirkan.

Sehun tumbuh di keluarga yang harmonis. Itu benar. Tapi tidak sepenuhnya seperti itu. Andai saja dia dulu tidak berada di tempat yang salah, ketika mama dan papa saling bertengkar, Sehun tidak akan pernah memiliki ingatan buruk tentang bagaimana itu pernikahan. Tentang dua orang dewasa yang saling mencintai, tapi saling menipu pasangan masing-masing.

Papa yang mengkhianati mama, dan bagaimana mamanya harus menahan dirinya agar tidak merusak segalanya.
Memaafkan papa dan menerima kembali laki-laki yang sudah menyakitinya.

Sehun sayang papa, tapi Sehun lebih sayang mamanya. Ada ingatan buruk yang membekas di nurani Sehun tentang papanya.

Sehun berusaha menyembuhkan memori buruk itu selama dua puluh tahun ini, tapi akhirnya hari ini dia dipaksa lagi mengingat semuanya.

"Papa punya selingkuhan, Ma! PAPA SELINGKUH DENGAN DOKTER STELLA!"

Bruk!

Sehun jatuh terduduk mendengar ucapan Chanyeol.

"Dan mama tahu?" Chanyeol mengambil sesuatu dari saku jaket denimnya.

Chanyeol menyodorkan ponselnya. Sehun tidak bisa melihat apa yang dia tunjukkan pada mama, tapi dari penjelasan Chanyeol lebih dari cukup.

"Papa punya anak dari wanita itu, Ma!" Chanyeol menjerit lagi penuh emosi.

Sehun tergugu. Selanjutnya yang dia lihat adalah mamanya yang diam mematung, tentu saja mamanya menangis. Dan Chanyeol yang menatap nyalang papa mereka.

"Pergi! Aku ngga mau lihat pengkhianat di rumah ini!"

"Chanyeol!"

"Jangan panggil nama aku! Aku muak sama Papa! Pergi sana ke rumah wanita itu! Kita ngga butuh papa lagi."

Siwon naik pitam. Hatinya sakit mendengar ucapan anaknya. Tapi Siwon sadar sepenuhnya, dia yang salah di sini. Tidak ada pembelaan yang pantas dia lontarkan.

Ketika akhirnya Chanyeol menyentak Sena yang sejak tadi masih berada di sisinya, mencengkeram erat lengannya. Siwon masih tidak bisa berkutik.

"Sini kamu!" Kata Chanyeol kepada Sena yang juga sudah terisak tapi tidak mau pisah dari papanya.

"Ngga! Lepasin! Pasti kakak bohong kan? Papa jangan diam aja dong! Marahin Kak Chanyeol, Pa!"

Keluarga CemaraWhere stories live. Discover now