🌲 143. Cemas 🌲

1.3K 211 160
                                    

-
-
-
-
-
-
-

Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

"Nanti Jam istirahat jangan lupa minum obatnya, ya!"

Suho mengangguk. Kendati di dalam  hatinya memaki jika sudah bosan minum obat sejak masuk rumah sakit sampai sekarang sudah tiga hari keluar pun dia harus minum obat lagi.

Suho kena demam berdarah. Untung sekarang sudah sembuh dan bisa sekolah lagi. Tapi obatnya memang harus dihabiskan.

Anak kelas lima sekolah dasar itu kembali fokus pada buku di tangannya. Dia mau ulangan susulan.

Bangku belakang di isi oleh Chanyeol, Sehun dan Sena. Siwon menilik mereka bertiga dari kaca spion.

Chanyeol sedang bergelut dengan Sehun. Rebutan game bot. Dan Sena bercengkrama dengan boneka beruang pinknya yang lagi-lagi dia bawa ke sekolah. Tak masalah mengingat Sena masih di TK. Tapi kadang itu menimbulkan masalah ketika Sena berebut benda itu dengan temannya.

"Chanyeol, Sehun, papa udah bilang kan ngga boleh bawa mainan ke sekolah. Itu apa? Sini kasihin ke Papa." Siwon menegur sambil tangannya terulur ke belakang meminta benda perak yang sejak tadi diributkan dua jagoannya.

Sehun panik. Itu punya dia. Pasti Papa bakal sita benda itu sampai beberapa hari ke depan.

"No no no! Punya Hunnie" Sehun merebut gamebot yang tadi dipegang Chanyeol. Dia peluk erat bahkan sampe dia bawa melungker ke bawah keteknya.

Chabyeol yang caper dan karena melihat ekspresi papanya yang tidak mau dibantah berusaha merebut benda itu. Terjadi lagi gulat memperebutkan mainan.

Siwon membiarkan sementara, nanti dia urus ketika sudah sampai di sekolahan saja.

Sekarang dia melaju lebih cepat lagi ke sekolah Sena yang jaraknya sudah dekat. Siwon turun ketika sampai. Membuka pintu belakang mobilnya agar Sena bisa turun. Dia gendong, lalu berpesan agar ketiga putranya menunggu di dalam mobil.

Siwon memasuk TK Sena.

"AWAS ANAK ANEH DATENG!"

"Hiii ada Sena! Lariiii!"

Ucapan dari beberapa anak yang ada di sekitaran sukses membuat Siwon tertegun. Dia menoleh ke Sena yang sedang dia gendong.

Sena pundung.

"Ada apa Sayang?" Siwon tahu pasti ada yang tidak beres. Sena menggeleng tidak mau menjawab membuat Siwon tidak jadi membawanya masuk ke dalam kelas. Dia bawa anak itu duduk di sebuah bangku.

"Papa tahu ya, Sena lagi sedih. Kenapa? Kamu diganggu sama temen-temen?" Siwon mencoba lagi.

Sena menoleh ke Siwon kali ini. Pipinya yang gembil dan merah, rambut ikat dua, membuat Sena jadi anak perempuan yang manis.

Sena memang tidak banyak bicara. Tapi bukan berarti dia pemurung. Dan Siwon sangat yakin jika anaknya sedang murung sekarang.

"Kenapa? Bilang sama Papa!" katanya sedikit tegas.

Sena mendekatkan dirinya untuk berbisik di telinga papanya.

"Papa, Sena punya temen balu."

Siwon menunggu. Tapi Sena tidak melanjutkan ucapannya. Membuatnya bingung menyambungkan korelasi antara Sena yang punya teman baru dengan dia yang tadi diejek aneh oleh teman-temannya.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang