Chapter 47

8.8K 240 37
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Clara keluar dari kamarnya dengan membawa ponselnya. Ia berniat akan kembali ke dapur dimana Rico, Kania, dan Dika berada. Akan tetapi, ia membatalkan niatnya karena ia penasaran dengan Helena.

Ia berjalan menuju kamar Helena yang berada di paling ujung. Tanpa membuat bunyi langkah kaki, ia berjalan pelan mendekati kamar Helena.

Ketika sampai di depan kamar Helena, Clara mendapati pintu kamar Helena terbuka sedikit dan ia mendengar bunyi dering telepon dari dalam ruangan tersebut.

"Iya halo."

Clara mendengar suara Helena mengangkat telepon tersebut. Ia mendekatkan diri ke pintu yang sedikit terbuka dan membuka pintu tersebut sedikit agar celah-nya semakin lebar dan Clara dapat mendengar jelas apa yang Helena bicarakan.

"Aku juga kangen sama kamu sayang, sudah lama kita tidak bertemu." Ucap Helena.

Clara kaget bukan main mendengar hal itu, rasanya ia ingin menanpar kedua pipi Helena dengan keras. Akan tetapi ia mencoba sabar dan mendengarkan kembali.

"Maaf, karena dulu aku menjadikanmu pelampiasan. Jujur saja aku merasa kesepian karena Rico sibuk dengan pekerjaannya. Ditambah lagi dulu Rico lebih sering memperhatikan calon Istrinya. Tapi aku lebih mencintai Rico dari pada Kamu."

"Kamu lucu sekali Andre! Tapi aku memang suka saat bersamamu, kamu bergairah dan mempesona."

Clara semakin kesal dengan Helena. 'Bangsat si jalang ini, keterlaluan sekali dia. Berani-beraninya dia menduakan Rico.' Batin Clara.

"Jadi, Kania itu mantan pacar kamu? Aku baru tau."

Clara tidak bisa mendengar suara dari telepon tersebut. Akan tetapi ia dapat mendengar ucapan Helena.

"Iya, Anak kamu sehat-sehat aja disini. Aku menjadikan Anak ini sebagai alat agar aku bisa mendapatkan Rico. Aku mengaku hamil Anak Rico padahal ini adalah Anakmu."

"Rico jarang menjamahku, dia jarang sekali keluar di dalam. Beda denganmu, setiap saat keluar di dalam."

"Lagian, Rico kurang subur. Dulu dia pernah mengajakku ke dokter jadi aku tau deh masalah dia. Tapi sekarang sepertinya Rico sudah baik-baik saja karena itu sudah cukup lama. Intinya ini Anakmu. Waktu itu aku hanya melayanimu seorang, kamu percayakan kalau ini anakmu?"

"Ahh sayang, makasih sudah percaya."

"Rico pikir dia sudah sembuh dan lebih baik dari sebelumnya. Tapi aku rasa tidak, atau tidak ada yang tau sebenarnya Rico sudah sebaik apa. Tapi kalaupun Rico sudah sembuh, aku bisa memastikan bahwa seribu persen Anak ini adalah Anakmu, Andre."

Clara kaget mengetahui bahwa Rico, sahabatnya sendiri mengalami hal seperti itu. Tanpa berfikir lama, ia langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamar Helena.

"Jalang tidak tau diri!" Bentaknya.

Helena kaget dan langsung mematikan teleponnya. Ia menoleh dan mendapati Clara tengah berdiri dengan wajah kesal.

"Cla-clara? Lancang sekali masuk tanpa mengetuk pintu." Helena berdiri dan mendekati Clara.

"Ssssstttttt, itu tidak penting! Anak di perut lo itu bukan Anak Rico! Dasar jalang!"

"Clara! Jangan sembarangan kalau ngomong ya!"

"Gue denger dengan telinga gue sendiri! Lo gausah berkelit!"

"CLARAA!"

Terdengar teriakan Rico yang sangat keras. Helena dan Clara diam sembari kebingungan. Clara segera berjalan meninggalkan Helena dan berjalan menuju kearah dapur untuk melihat apa yang terjadi.

MY HUSBAND IS BADBOYWhere stories live. Discover now