LAPANGAN

1.3K 171 27
                                    

kediaman Ria

Gadis itu duduk dibalkon mengamati setiap sudut yang ia lihat, ketenangan yang sempurna, kicauan burung berpadu dengan sepoi-sepoi angin dingin

Ria berfikir sejenak tentang perubahan sifat Indro belakangan ini, apa penyebab dibalik ini semua, aneh? jelas. Ria meneguk kopi didalam cangkir emas aestehtic miliknya yang baru berapa hari ini dibeli uni Alya dari Inggris, yaa beberapa waktu ini uni Alya sering diberi tugas oleh uda Zein untuk mengecek pabrik hp milik uda Zein, memastikan tidak ada kendala disana

Bukankah bu Alya masi jadi guru di nusbang? intinya pensiun dahh, mentok nih otak

"Riaaaa"

Teriakan wanita dari bawah sana

"Bentar." Balas Ria bergegas turun

Ria mencari darimana sumber suara itu berasal dan ternyata suara Bu Alya yang tengah berancang-ancang di depan kompor, Ria terkekeh melihat uni nya ketakutan terkena minyak panas yang terus meletup

"Hahaha kenapa uni? perlu Ria bantu?." Kekeh Ria mendapat balasan tatapan tajam dari uni nya "ketawa aja kamu! uni lagi ketakutan gini malah diketawain" balas uni Alya

"Ya uni kenapa gitu banget masak ikan, kek mo perang dunia aja." Ucap Ria berjalan menuju arah kompor

Ctekkkk

Ria mematikan kompor dengan santai tanpa ketakutan sama sekali meskipun uni Alya terus menerus berteriak ketakutan sedari tadi, Ria mendengus kemudian menghela nafas

"Kamu gak takut?" Tanya uni Alya dibalas gelengan oleh Ria

"Ya kenapa harus takut si, namanya masak kalo kena minyak panas udah biasa, kalo uni takut melulu buat masak didapur gimana kedepannya, masa uni mau keluarga uni makan makanan dari luar mulu, kalo kata mamah dulu perempuan yang bisa masak mempunyai nilai + jika dipandang suami dan keluarga, uni harus biasain yaa, karna kalo udah biasa pasti gak takut contohnya kek Ria tadi" ucap Ria panjang lebar membuat uni Alya melongo mendengarnya

"Kalo gitu ajarin uni masak ya." Ucap uni Alya dibalas anggukan oleh Ria

"Kamu harus bantuin uni sampai seberani kamu, uni gak mau diketawain sama camer." Ucap uni Alya membuat Ria terkekeh kecil

"Hahaha iya uni, percaya deh sama ria, perlu bantuan lagi gak uni? kalau gak ada Ria mau balik ke kamar."

"Gak ada Ria."

"Terus itu ikannya mau diapain?." Tanya Ria

"Udah biarin ntar uni buang aja." Ucap uni Alya

.
.
.

Sorak para cewe dari sisi lapangan, mereka saling berteriak beradu suara menyemangati para cowo yang sedang latihan basket

"Sayang akohhh semangat"

"Indro nikahin gw sekarang"

"Joko lo nguap aja nambah gantengnya"

Kurang lebih seperti itulah para wanita kesurupan ditepi lapangan, buang" tenaga saja, berteriak gak jelas jatuhnya kek kaleng rombeng tanah abang, cempreng banget

Joko cs menghelas nafas dan mengusap keringat yang turun membuat para fangirl mereka kejang" sesaat

"Tenang para doi oppa Beben, nanti kita jalan yaa" ucap Beben dengan pedenya, dan mendapat balasan sorakan "HUUUHHHH....APAAN SII"

"Semoga diberi ketabahan." Ucap Gino menepuk pundak Beben dengan wajah mengejek

"Paan siii...lo belum tau aja, mereka tuh lagi jual mahal ke oppa Beben." Ucap Beben menyingkirkan tangan Gino dari pundak nya

SALAH RIAWhere stories live. Discover now