INDRO GAK PEKA

684 99 21
                                    

Ria terlihat sedang terburu-buru, ia berlari menuju ruang kls

Gadis berambut pendek sebahu mengatur nafasnya setelah sampai didepan pintu kelas

"Huhhh sampai juga"

Ria membuka pintu dan segera duduk di bangkunya beruntung guru mapel belum datang, Ria menoleh kebelakang melihat Indro yg tengah sibuk memainkan ponselnya

"Pasti lagi cht si permen" batin Ria

GEDUBRAKKK...

Beben yg datang dengan spontan membuat Ria terlonjak kaget dan berpaling menghadap Beben, Ria menjitak Beben dan Beben merintih kesakitan

"Bisa gak kalo dateng jangan ngagetin org!! Lo pikir jantung gue sehat? kalo copot gimana kan berabe"

"Masi ngelawak bocah" balas Beben tersenyum simpul

"Loh knpa lagi, ada masalah? sini cerita" ucap Beben

"Ben-" Ria mengantungkan ucapannya

"Apa?"

"Kalo nanti gue gak ada, Indro datang ke makam gue gak ya? seenggaknya gue bisa lihat dia walaupun raga gue terpisah" Ria berucap dengan mata berkaca-kaca

"Hey lo kok ngomong gitu si" Ucap Beben berusaha menenangkan

"Kan semisalnya"

"Udh udh gue gak bisa jawab, mending sekarang kita keluar" Ajak Beben

"Kemana?"

"Kantin gue traktir deh" Ucap Beben menaik turunkan alisnya

"Serius? Ah mauuu" Ucap Ria antusias

"Yaudah ayo gak baik mikirin orang yg gak sayang sama lo" Ucap Beben menarik Ria keluar sedangkan Indro yg mendengar percakapan tersebut sempat melirik kearah mereka dan kembali fokus dengan HP-nya

*
*
*

Ridho terlihat diseberang jalan dengan senyum tampan bak dewa yunani dan style rambut messy hairnya, Ridho melambaikan tangannya mengode Ria yg berada diseberang

Ria dan Beben pun menghampiri Ridho

"Hi Ria" Ucap Ridho dengan senyumnya

"Hi Dho"

"Ohhh gue gak disapa nih" protes Beben

"Eh oh iya hi juga Ben, sorry gue gak ngeh ada orang tadi" Ucap Ridho

"Badan segede kulkas bisa bisanya gak ngeh" Balas Beben membuat Ria dan Ridho terkekeh

"Kalian mau kemana?" Tanya Ridho

"Kantin si, knpa mau ikut?" Ucap Ria menawarkan

"Oke gue ikut"

*
*
*

Loly dengan langkah lincahnya menghampiri Indro yg tengah duduk memainkan ponselnya

"Hi Indro" Ucap Loly

"Hi juga Lol"

"Ndro tau gak"

"Ha kenapa?" Ucap Indro menaikkan alisnya

"Gue kemaren abis ketemu kembarannya mami loh, serius gue sempet speechless ngeliatnya" Ucap Loly

"Ngaco salah liat kali lo, mami gue kan udh gak ada"

"Sumpah gue gak bohong kali ini, kemaren itu bener-bener replikanya mami loh Ndro" Ucap Loly berusaha meyakinkan Indro

"Udh lo makin ngelantur" Balas Indro tak percaya

"Ih ndro gue serius, dua rius deh" Ucap Loly berusaha meyakinkan

Indro tampak menatap mata Loly sebentar dan kembali berkata "Kalo lo emang gak boong soal apa yg lo liat kemaren bawa gue ketemu orang yg mirip almarhumah mami gue"

"Jaminannya apa? kalo gue berhasil nemuin lo sama kembarannya mami Nilam" Ucap Loly nampak membuat Indro berfikir keras

"Gue gak bisa ngasi jaminan apa-apa, gue gak suka ngasi janji yg nantinya gak akan gue tepati" Ucap Indro membuat Loly cemberut

"Ishhh gue kira dia bakal jadiin gue pacar kalo gue bisa nemuin mereka berdua" batin Loly

"Yaudah lo cari sendiri aja sampe ketemu bye gue mau cabut" Ucap Loly spontan dan langsung meninggalkan Indro "Cewe aneh" Ucap Indro kembali menatap layar hpnya

"Lagian gue juga bisa cari orang itu sendiri"

*
*
*

Matahari sudah mulai turun suara jangkrik juga mulai terdengar, gadis cantik berambut sebahu itu tengah sibuk menata novel yg tercecer dibawa, karna ulah anak tetangga yg seenaknya nyelonong ke kamar Ria, dimanakah orangtuanya? mengapa bocil setengil ini bisa masuk ke kamar Ria

Ria menghela nafasnya setelah merapikan semua novel itu

"Huftt kelar juga"

"Perasaan tadi pagi kamar udh gue kunci deh, kok bisa-bisanya tuh bocil nyelonong masuk ke kamar"

"Ahh tau deh"

Ria berjalan turun, ia pergi menuju dapur membuka kulkas dan mengambil sekotak susu coklat

"Besok sabtu ya?" Tanyanya dalam hati

"Gue mau nonton ah besok, sekalian healing"

"Tapi yakali gue ntar plonga plongo disana ngeliatin semua pada bawa ayang"

"Gue coba ajak Ridho deh besok, siapa tau gue dapet traktiran" Ria berjalan keluar dapur dan kembali ke kamarnya

Belum sempat ia masuk ke kamar, uda Zein memanggilnya

"Riaa"

"Ini ada temen kamu didepan" teriak uda Zein

"Siapa?" Tanya Ria

"Indro"

Seketika Ria berfikir mengapa cowi satu ini tiba-tiba berkunjung kerumahnya, sungguh aneh sangat aneh, tidak mungkin dia datang untuk minta maaf

"Ria buruan turun"

"Iya uda bentar ini lagi jalan"

Ria pun pergi menghampiri Indro, Indro terlihat di ambang pintu dengan gaya sok coolnya

"Ngapain lo kesini?" Tanya Ria

Indro memberikan sebuah undangan ulang tahun. "Nih"

Birthday Party Loly Agista

Ria pun menerimanya "oke makasi"

"Hm"

"Lo gak mau m-" tawar Ria namun Indro tiba-tiba pergi begitu saja

"Dasar cowo suka gak jelas"

Ria kira Indro datang untuk meminta maaf tapi ternyata hanya memberikan undangan ulang tahun Loly, bukankah manusia satu ini sangat tidak peka

"Padahal niatnya tadi gue mau ngajak lo nonton, tapi gimana ya keknya lo bakal sibuk sama acara ultahnya Loly"

"Sebenernya gue juga tau si lo gak akan mau juga kalo semisal gue ajak"

"everything is just a dream"

*
*
*
Otak lagi encer wkwk, next pas ultah bakal ada sebuah masterpiece

Author nya slow update ya, jadi banyak-banyakin sabar nunggu next part wkwkkw

Gimana suka?

Tinggalkan vote dn komen

See you next chapter

SALAH RIAМесто, где живут истории. Откройте их для себя