15- PERSIAPAN

1.1K 230 48
                                    

"(Y/n)-san kau dipanggil untuk ikut ke markas Vallhala," ujar Takemichi dari seberang sana.

"Untuk apa?" tanyaku heran

"Aku tidak tahu (y/n)-san. Kazutora-kun tiba-tiba datang ke kelasku dan mengajak ke markas Vallhala. Dia bilang tolong ajak kau sekalian," jelas Takemichi dengan suara sedikit bergetar.

"Tidak mau! Aku tidak mau. Aku masih kesal soal kejadian kemarin," tolakku mentah-mentah.

"Ohh~ kau yakin? Ada Baji loh... Kau tidak ingin melihat dia lagi kah?" sebuah suara berat bernada rendah mengalihkan pembicaraanku dengan Takemichi.

Dari suara ini bisa kuketahui bahwa dia, "Kazutora?"

"Ya! Orang yang telah mengkhianatimu dan sekarang Baji juga telah mengkhianatimu dengan masuk ke Touman. Hahahaha..." suara tertawa Kazutora menggelar memenuhi gendang telingaku.

Aku hanya diam saja sampai suara itu menghilang dari pendengaran ku.

"Sudah selesai tertawanya? Sungguh kau hanya membuang waktuku saja," aku segera mematikan panggilan itu secara sepihak.

Aku diam lalu tersenyum kecil. Kazutora mengatakan bahwa Baji telah mengkhianati Touman dan diriku. Itu salah! Aku menggeleng kepalaku sambil berusaha menahan tawa.

Sungguh Kazutora jauh sebelum kau mengatakan hal tadi aku lebih mengetahuinya sebab akulah yang merencanakannya.

Alasan membiarkan Baji memasuki Vallhala agar aku tidak sepenuhnya merubah sejarah aslinya. Karena sampai aku merubahnya ini akan mempengaruhi cerita kedepannya dan yang lebih parah bisa saja Kisaki mengganti rencananya.

Jadi untuk saat ini aku akan mengikuti alur ceritanya.

Setelah mendapat perintah itu aku segera ke markas Vallhala tanpa basa-basi. Bisa saja aku mendapatkan informasi lagi. Lantas mengapa aku menolak perkataan tadi? Sebenarnya itu hanya akal-akalan saja. Aku telah bekerja sama dengan Baji untuk soal ini.

•••

"Permisi," aku menepuk jidatku, astaga masih sempat-sempatnya aku mengucapkan salam. Mana peduli mereka soal beginian.

"Selamat siang  (y/n)," mereka  semua menyapaku sambil tersenyum.

Oh tidak kurasa ada hal buruk yang 'kan terjadi.

"Wah wah lihat siapa yang datang?~" aku memutar bola mataku jengah melihat siapa lagi kalau bukan sosok lelaki tinggi menjulang seperti tiang listrik, Hanma.

Aku melihat sosok Takemichi dengan Chifuyu tunggu? Chifuyu tidak dipukul? Biar kuingat kembali saat di anime dia sudah terkapar penuh luka. Tapi saat ini laki-laki itu masih sehat dan tengah menatapku dengan tatapan herannya dengan Takemichi juga tak kalah heran.

"Eh?" Aku mengerjakan mataku sambil menunjuk mereka berdua.

"Hahaha lihat wajah mereka yang kebingungan begitu lucu," Hanma tertawa cekikikan. Ia lalu menarik tanganku dan Chifuyu membawa ke depan Baji.

"KETUA DIVISI SATU DARI TOUMAN BERGABUNG DENGAN VALLHALA!" teriak Hanma.

Terdengar suara bisik-bisik kecil itu sambil melihat ke arah Baji dan kami bertiga.

"Tapi bisa saja orang ini adalah mata-matanya Touman. Jadi aku—" Hanma sempat diam sebentar sambil melihat ke arahku dan Chifuyu.

Ia lalu tersenyum miring sambil mengangkat tangan kami tinggi-tinggi, "—sebagai tanda bukti dia bukan mata-mata Touman dan tanda keseriusannya aku menyuruh kau Baji untuk membunuh mereka!"

KOK BISA BEGINI?!-[Tokyo Revengers X Reader!] HiatusWhere stories live. Discover now