18- ENDING

1.3K 216 65
                                    

Tiiitt

Tiiitt

Tiuuttt

Suara itu terus bergema di dalam ruangan  kecil yang berisi banyak orang. Aroma obat-obatan menusuk hidung. Warna putih mendominasi ruangan itu.

Hanya kesunyian yang terdengar disertai isakan kecil dari masing-masing orang didalamnya.

Terlihat seorang laki-laki tengah tertidur dalam dinginnya malam. Rambut panjangnya yang menjuntai membuat beberapa anak rambut menghalau wajah tampan laki-laki itu.

Wajahnya tertimpa oleh rembulan bersinar di tengah malam. Angin berhembus kencang seakan ikut serta akan kesedihan yang dialami orang tersebut.

"Baji ... bangunlah ..." lirihan suara sang gadis terlihat sangat menyayat hati bagi siapa saja yang mendengarnya.

"Baji-sannn ..." kali ini seorang laki-laki bersurai kuning undercut itu menggoyangkan tangan sang laki-laki.

"Baji-san," hanya kalimat itu yang bisa ia ucapkan. Hanya bisa menggeleng kepala tuk menunjukkan betapa sedihnya yang teramat dalam sang pembicara.

"Kemana kau pergi Mikey?" tanya Draken pada sahabat karibnya itu.

"Mencari angin," balas Mikey sekenanya meninggalkan semua teman-temannya.

(Y/n) hanya menatap punggung Mikey dari balik pintu. Air matanya masih mengalir. Bukan hanya (y/n) saja yang menangis orang yang notabene seperti Draken dan Angry pun mengeluarkan air mata juga. Semuanya— semuanya menangis di hadapan Baji yang sedang dipasang sela infus.

"Baji ... Maaf ... Maaf ...," (Y/n) menoleh ke samping melihat Kazutora menjambak rambutnya dengan suara bergetar memanggil nama Baji berulang kali.

(Y/n) hanya bisa menggeleng kepalanya kasar dan menahan tangisannya makin kencang.

"Huu...haaa... Hiks.... Ha–" (y/n) sudah tak tahan lagi. Ia segera keluar meninggalkan teman-temannya yang menatap heran.

"Kemana kau?" tanya Mitsuya sambil mengusap matanya dengan tissue.

"Mencari angin," balas (y/n) mengikuti jawaban Mikey.

(Y/n) segera melesat keluar menjauh dari ruangan itu melewati lorong yang sepi. Lampu temaram tak membuatnya takut. Hatinya benar-benar hancur sehancur-hancurnya.

Ia jadi merasa tidak yakin akan dirinya sendiri. Sebenarnya apa gunanya dia sih? Sudah beruntung bisa masuk ke dunia isekai yang merupakan anugerah tapi-

bukannya menyelematkan justru sang karakter mati? Biasanya dalam cerita lainnya jika orang masuk isekai dia akan menyelamatkan orang yang ada dalam karakter dan sang karakter hidup bukan?

Tapi dia gagal. Dia gagal menyelamatkan Baji. (Y/n) menduduki dirinya di lantai dengan kasar dan menyandarkan dirinya. Menangis dalam diam. Sia-sia semuanya. Semuanya mengharapkan (y/n) untuk menyelamatkan Baji.

Semuanya sudah berjuang keras dan (y/n) tidak dapat menyelamatkannya. Apa gunanya dia kalau begitu jika pada akhirnya ia gagal.

"AHHHHHH!!!" Ia menjambak rambutnya. Mengeluarkan semua kekecewaannya.

Percuma ia berasal dari isekai atau apapun itu tak mengubah hasil kalau pada dasarnya












Baji telah mati.











"Tuhan tolong aku selamatkan Baji. Aku mohon ... huhu ... ku mohon ..." mohon (y/n) dengan teramat dalam.  Ia bangkit dan menatap keluar jendela ke arah bulan yang sedang bersinar.

KOK BISA BEGINI?!-[Tokyo Revengers X Reader!] HiatusWhere stories live. Discover now