Bab 3

50 10 4
                                    

Bita masih membisu mendengar pernyataan Dani. Perempuan itu tidak menyangka jika Dani bisa mengatakan prasaan cinta itu tanpa beban. Selama ini Bita selalu menghormati Dani sebagai pimpinannya. Apalagi Dani adalah pemimpin tertinggi bahkan pemilik dari perusahaan event organizer Central Good.

"Terima kasih atas perhatian, Mas Dani."

"Maafkan aku jika lancang mengatakan ini, tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku. Sudah lama aku menyukai kamu, Bita."

Bita meremas-remas tangannya. Berusaha untuk bersikap tenang.

"Sebaiknya tidak ditunjukkan dalam hubungan kerja sehari-hari. Mas Dani tetap saja bersikap biasa seperti dulu. Ini demi kelancaran hubungan kerja bersama teman-teman yang lain."

"Yang namanya cinta kadang di luar kendali."

"Ingat Mas Dani sebentar lagi mau punya baby."

"Don't worry Bita, untuk kepentingan keluarga aku tidak akan mengabaikan."

"Tidak hanya itu, Mas Dani. Tapi ini menyangkut nama baik kita. Mas Dani sudah punya istri."

Kini Dani yang terdiam. Bita memandang wajah Dani menunggu sebuah tanggapan. Namun, yang ditunggu ternyata malah balas memandang wajah Bita dengan senyuman.

"Mas Dani, sudah hampir jam empat. Saya mau siap-siap pulang. Supaya nggak telat jemput Lita di sekolah."

Bita mengingatkan Dani. Sebenarnya itu cara Bita mencari alasan untuk dapat segera keluar dari ruang kerja Dani. Sungguh Bita ingin segera pamit dari depan Dani. Perempuan itu merasa tidak enak dengan situasi seperti ini. Meladeni ungkapan perasaan Dani mengingatkan Bita pada perselingkuhan Jeki dengan Sonya.

"Hati-hati ya, Sayang. Kalau ada masalah atau butuh apa, bilang aku," balas Dani seraya senyum dengan tatapan mata sayu penuh harap memandang Bita.

Bita diam tidak menanggapi. Kemudian berdiri dari kursi. "Permisi, Mas Dani."

"Iya."

Bita keluar dari ruangan Dani dengan pikiran tak menentu. Di satu sisi Bita sebagai karyawan menjaga sikap menghormati Dani. Namun, di sisi lain ada rasa sebal di hatinya, menganggap Dani tak ubahnya seperti Jeki mantan suami.

Bita melangkahkan kaki dengan cepat menuju ruang kerjanya. Dilihatnya Liska sudah siap untuk pulang. Liska sudah memakai jaket serta tas yang sudah tersampir di pundak.

"Ayo Neng kita pulang. Jangan sampai telat jemput Lita. Entar ngambek lagi." Liska mengingatkan.

"Iya, Lis."

Bita segera merapikan mejanya. Komputer dimatikan. Beberapa berkas dirapikan seadanya kemudian dimasukkan ke dalam laci.

"Tadi Mas Dani bahas apa, kok lama?" tanya Liska setengah berbisik.

"Oh anu, bahas hasil rapat," jawab Bita berbohong. Pikiran Bita tidak konsentrasi karena ingin segera menjemput Lita.

"O ya udah besok pagi aja kita bahas. Sekarang pulang dulu. Aku duluan ya say."

"Iya Liska sayang, " jawaban Bita seraya tersenyum.

*******

Bita sudah sampai di depan sekolahnya Lita menjelang pukul 16.30 Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Tunas Mulya. Di depan sekolah terlihat Lita bersama seorang guru.

"Mama datang!" seru Lita riang.

Lita berlari menghampiri mamanya. Bita meyambut dengan kedua tangan yang direntangkan. Sudah tidak sabar ingin segera memeluk Lita.

CINTA BITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang