05• Permulaan

182 138 52
                                    

Permulaan tapi ngga ada akhirnya itu bisa ngga ya?

Kalo kata kebanyakan cewek sih gak pengen berakhir inginnya menua bersama hidup bahagia bergelimang harta tapi ya kembali ke realita.

Kalo kata kebanyakan cewek sih gak pengen berakhir inginnya menua bersama hidup bahagia bergelimang harta tapi ya kembali ke realita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~o0o~

Gerbang sekolah sudah terbuka cukup lebar. Murid berangsur memasuki area sekolah dengan tergesa bukan tak apa pasalnya jam sudah menunjukan pukul 07.50 pertanda gerbang akan tertutup dalam sepuluh menit lagi. Lain tempat dengan Acha yang masih duduk diam di atas motor laki laki ini.

"Bisa cepet lagi?" Acha setengah berteriak karena ia yakin orang di depannya tidak mendengar suara yang ia lontarkan.

Diam tidak ada jawaban. Acha memukul helm laki laki itu. Sang pemilik helm yang merasa dipukul paham apa arti seruan yang dilakukan Acha.

Tiba tiba laju motor semakin cepat. Untung saja Acha sigap langsung memegang bahu orang di depannya kalau ngga bisa terjengkang ke belakang mengenaskan.

Melihat keadaan gerbang yang masih terbuka lebar mata Acha berbinar sembari melihat jam tangan. Parkiran masih ramai banyak anak anak yang masih duduk di atas motor masih santai ngobrol. Acha turun dari motor melepas helm nya.

Papanya menyuruh ikut berangkat bersama dengan Dipa, walau setengah terpaksa mau gimana lagi?
"Thanks ya" Acha menyerahkan helm ke arah Dipa

"Santai"

Acha berjalan mendahului Dipantang belum selesai berkutik dengan helm nya
"Woi bareng anjir malah ninggalin gue" seru Dipa.

"Ya tinggal jalan aja si"

"Cuek amat si sama sepupu sendiri, tapi gue masih ga nyangka Om David punya anak secantik lu"

"Ga butuh pujian"

"Anjing ni cewek cuek amat" Dipa merutuk karena ditinggal jalan oleh Acha. Benar apa kata Om nya, harus ekstra sabar kalau mau kenalan lebih deket tau sendiri latar belakang Acha adalah cewek berprestasi membuat Dipa gigih mendekati sepupunya, walau sempat kaget dan tidak menyangka semalam rumah Oma nya kedatangan tamu tak diundang dan memilih tinggal bukan maen seperti tersambar petir namun dirinya tidak merasakan sakit.

"Woi" kaget Ian disusul Deon.

"Woi" Deon mengibaskan tangan di depan Dipa yang masih tidak ada jawaban.

Plak

Ian menabok pipi temannya yang masih anteng melamun
"Anjing"

ACHA [HIATUS]Where stories live. Discover now