07• Mengikhlaskan

143 109 53
                                    

Bisa sedikit menerima kenyataan, namun berat untuk ikhlas.

Ikhlas bukan perkara memaafkan lalu melupakan, tapi ikhlas itu sudah melupakan, menerima tanpa dendam.

Kata orang ikhlas itu bohong, ikhlas itu sangat menyulitkan.

Kata orang ikhlas itu bohong, ikhlas itu sangat menyulitkan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

~o0o~

Hari mulai petang. Nampaknya Acha mulai nyaman dengan Mamanya Reval, terlihat dari gaya saat mereka berdua mengobrol bersama. Reval tersenyum melihat Acha tertawa lepas bersama Mamanya ternyata membawa Acha ke rumah bukan termasuk ide buruk. Menyadari ada suara mobil dari depan Reval bergegas melangkahkan kaki.

"Hai bro," Reval merangkul Ayahnya yang baru saja pulang.

"Rumah rame?" tanya Reyhan kebingungan "Mama lagi arisan?"

"Bukan, lagi ngobrol sama calon mantu" Reval terkekeh

"Mantu kepalamu botak" Reyhan menjitak kepala anaknya yang memang suka sekali ngawur karena sudah lama menjomblo.

"Beneran bro, masuk aja liat cantik jago masak juga"

Reyhan tipikal orang yang tidak pernah bisa percaya dengan omongan anaknya yang sering ngelantur. Sejak kapan ada cewek cantik setelah Kinan di rumahnya. Mendahului Reval yang berjalan sangat lambat Reyhan masuk. Benar saja di ruang makan sudah ada dua bidadari.

Reval tertawa kecil melihat Papanya yang terdiam hanya memandangi dua orang di depannya. Reyhan menggelengkan kepala, membenarkan kacamata barangkali memang rabun nya sudah mulai memburuk ternyata tidak ada yang berubah.

"Loh Papa udah pulang?" Kinan bangkit menuju Reyhan.

Dengan sopan Acha ikut berjalan di belakang Kinan. Kinan mengambil tas dan jas suaminya. Sedangkan Acha tersenyum menyambut kedatangan Papanya Reval sembari menyalim.

Speechless dengan senyuman anak gadis di depan nya. Reyhan masih terdiam sampai saat Reval menyenggol bahu Papanya.

"Eh maaf Om jadi melamun gini" Reyhan mengulurkan tangan untuk memberi salam kepada gadis di depannya. "Namanya siapa?"

"Acha Om"

"Gimana bro? Direstuin ngga?"

"Masih SMA gayanya minta restu" Kinan langsung bergabung.

"Biar halal iya gak Cha"

Acha menatap tajam kearah Reval. Reval memang sudah tidak waras malah minta restu.

ACHA [HIATUS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora