02• Tak disangka

259 175 120
                                    

***
Harusnya aku tidak pernah berharap walau selalu diberi harapan yang sebenernya hanya penenang.

Kanna
***

Kegiatan belajar mengajar telah berakhir, seluruh siswa berhamburan keluar kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegiatan belajar mengajar telah berakhir, seluruh siswa berhamburan keluar kelas. Ada beberapa siswa yang memang tidak pulang karena kewajiban ekstrakurikuler, dan beberapa dari mereka juga ada yang langsung pulang. Hari ini kebagian Acha dan Ambar piket kelas. Sebenarnya malas namun jika tidak piket mereka akan kena sanksi. Hanya tersisa dua manuisa ajaib ini di kelas.

"Na, mampir dulu ya beli batagor gue laper seriusan," ucap Ambar sambil mengelus perutnya.

"Iyaa," balas Acha cuek.

Dengan semangat Ambar ingin cepat piket nya selesai, maka dengan seluruh tenaga yang tersisa dirinya melakukan pekerjaan ini dengan semangat agar perutnya bisa dikondisikan lagi.

"Cepet dong Na," Ambar menyenggol lengan Acha mengode agar temannya ini tidak lelet kerjanya.

"Hm" Acha berdehem pelan.

Ambar selalu memperlihatkan sifat ceria nya di depan Acha. Sahabat sekaligus keluarga ke dua untuk Acha yang selalu membantu dirinya. Acha tak menyangka dia akan sedekat ini dengan Ambar sejak duduk di bangku kelas 9 SMP. Ambar selalu menghampirinya entah untuk jajan di kantin atau setiap ada tugas kelompok walaupun pada akhirnya Ambar selalu dicueki Acha.

Acha terus memandang Ambar berlari menuju gerbang yang pastinya dia ingin membeli batagor kesukaan nya. Acha berlari karena dirinya sudah tertinggal jauh dari Ambar.

Suara deru nafas Acha sangat terdengar. "Lo punya kekuatan kaya ceking temennya Ronaldowati ya?" sesaat Acha mengambil nafas dan membuangnya.

"Kampret lo" Ambar menyenggol badan Acha.

"Anjir lah cape gue mbar. Sekalian gue beliin dong laper" pinta Acha.

Istirahat sejenak sambil menikmati batagor merea berdua duduk di halte bus dekat gerbang sekolah. Mama Ambar masih dalam perjalanan sambil menunggu lumayan bisa menyantap makanan nya. Deru motor sport terdengar sangat lantang membuat mereka berdua terkejut.

Bola mata Ambar hampir keluar melihat siapa motor yang berhenti di depannya. Ambar mulai mengajak Acha pergi dengan menarik lengan Acha brutal. Dengan tidak peduli Acha mengikuti Ambar, "Ada apa si? Kok narik narik gue."

"Bego anjir lu ah itu di belakang ada Reval sama temen temennya." Jawab Ambar pelan.

"Ya kalo ada mereka kenapa? Peduli amat." Acha mengibaskan rambutnya walau rambutnya hanya sebahu.

Dengan langkah kaki yang tidak berhenti berhenti seseorang meneriaki mereka berdua. "Woii," teriak seseorang yang sudah pasti itu cowok. Acha membalikan diri dengan mengangkat satu alisnya.

ACHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang