1; 그들의 만남

6K 325 46
                                    

Waktu itu, ia tengah mengumpulkan stok makanan. Wooyoung namanya. Disebelah kiri, ada Yeosang; yang tak pernah bicara pada siapapun.

Mereka sibuk memasukkan bungkusan mie instan dalam sebuah karung, berhadap pada mayat hidup diluar sana tak menyadari keberadaan mereka.

Iya, zombie.

"Yeosang, aku rasa ini sudah cukup."

Mayat berjalan diluar sana sangat peka. Mereka bisa mengetahui keberadaan mangsa dalam jarak radius lima meter. Sayangnya, mereka buta. Mereka hidup dengan mencabik leher korban, lalu meminum darah mereka sebab itu satu-satunya cara bertahan, atau tanpa darah segar dari manusia, mereka akan mati dalam kurun waktu tiga hari.

Cukup banyak yang tergeletak, tapi masih banyak juga yang bertahan karena berhasil berevolusi jadi monster yang lebih kuat. Memakan darah manusia saja sudah cukup membuat mereka kenyang selama berhari-hari.

"Hyung, bagaimana keadaan diluar?"

"Aman, kalian bisa keluar sekarang."

Seonghwa yang ada di gedung seberang memberi arahan, bersiap dengan senjata jarak jauhnya untuk menembak jika ada yang datang.

Wooyoung keluar bersama Yeosang dari supermarket, menunggu Seonghwa turun, lalu masuk ke mobil dengan Jongho sebagai supir.

"Setidaknya ini cukup untuk beberapa hari kedepan," kata Wooyoung, meletakkan bungkusannya di kursi belakang.

"Sialan, ini mengimpitku!"

Wooyoung tak peduli, ia hanya terkekeh kecil sambil melihat ke jendela, mengelap moncong senapannya yang penuh cipratan darah.

"A-anu Yeosang, bisa kutitipkan sebagian ke depan sana?"

Pemuda Kang itu mengambil bungkusannya, meletakkan sebagian dibawah kaki agar Seonghwa bisa lebih leluasa di belakang sana.

"Oke, terimakasih!"

Yeosang mengangguk. Tak pernah ia keluarkan sepatah kata, bahkan sejak setahun lalu—saat mereka semua bertemu. Mungkin, ia bisu?

BOOMM!

"Y-ya, yak! Choi Jongho hati-hati!"

Dengan lihai Jongho mengelak saat gedung di depannya runtuh, mungkin zombie menginjak ranjau—lagi. Satu tahun—bukan waktu yang sebentar untuk mulai terbiasa hidup seperti ini.

"Oh, shit. Aku tak memikirkan ini..."

"Apa?" Wooyoung menoleh kebelakang, zombie-zombie itu mulai keluar dari reruntuhan, mengejar mereka. Di depan sana, karena dipicu oleh ledakan, mereka jadi terpanggil.

DOR! DOR DOR!

Entah untuk yang ke-berapa kalinya, Wooyoung habiskan pelurunya untuk menembak dari dalam mobil. Seonghwa dan Yeosang juga membantu.

"Tidak bisa, terlalu banyak."

Tak ada belokan, tak ada persimpangan. Mengerti dengan keadaan, semua mulai mengencangkan sabuk pengaman. Semuanya tergantung Jongho, dan mobil mereka. Tak ada pilihan selain—menerobos.

"Kuharap mobil tua ini masih kuat," Wooyoung menutup kaca jendela. Tentu saja, kendaraan beroda empat ini sudah dimodifikasi dengan Hongjoong. Tak mungkin ia bisa lumpuh begitu saja.

"Pegangan!"

BRAK- BRAKK!

Mulai pelan, mulai terhambat, dan—akhirnya terperangkap. Zombie-zombie sudah mulai merangkak ke atas mobil, membenturkan kepala mereka sampai ada yang pecah. Untung saja kaca mobil sudah di lapisi rangka besi dari luar, jadi tak bisa pecah.

Borderland 🔞Where stories live. Discover now