40

417 66 400
                                    

•Happy Reading•

Tandain kalau ada typo!

***

Menjelang malam, lelaki itu tengah berdiri di sebuah balkon. Ia memandangi langit senja yang indah. Angin berhembus kencang pertanda akan hujan malam ini. Tangannya bergerak mengambil ponsel di dalam saku celana pendeknya.

Di layar utama, ia memasang walpapper seorang perempuan yang tidak akan pernah bisa ia gapai. Walaupun takdir berkata tidak, ia tetap mencintai perempuan itu.

Dia cinta pertama,

Dan juga terakhirnya.

Banyak kenangan bersama dirinya yang tersimpan dalam ponsel itu. Kenangan yang tidak akan pernah ia lupakan. Sulit jika ia harus melupakannya, ia tidak bisa.

"Gue akan selalu lindungin lo, walaupun lo bukan milik gue."

Tidak lama, ponselnya berbunyi pertanda panggilan masuk. Ia segera menerimanya.

"Bos, kami dapat informasi. Beberapa bukti ada di tangan kami."

Lelaki itu mengepal kuat. "Cepat ke lokasi saya sekarang!"

"Baik bos."

Ia memutuskan sambungan telpon sepihak. Rahangnya mengeras serta tangan yang mengepal kuat, ingin sekali ia menghabisi orang tersebut.

"Gue harus buru buru!"

Lelaki itu segera memakai jaket kulit kesayangannya. Sebelum pergi, ia mengirim lokasi pertemuan dengan anak buahnya.

Sekitar 30 menit, akhirnya lelaki itu sampai di sebuah restoran. Ia langsung menuju meja yang sudah di pesan.

"Malam bos Rafa," sapa salah satu pria berpakaian serba hitam.

"Malam."

"Silahkan bos," pria berkumis tebal itu mempersilahkan Rafa duduk.

"Apa saja bukti yang kalian dapat?" tanya Rafa.

Salah satu dari mereka memberikan sebuah map merah yang berisi surat- surat kepada Rafa.

"Hanya ini, semoga bisa membantu untuk mencari identitasnya."

Rafa membaca tiap-tiap lembar surat tersebut dengan teliti. Ternyata ini adalah surat perjanjian dan beberapa surat lainnya yang ia sendiri kurang paham. Walaupun identitas orang itu belum di ketahui jelas, Rafa akan pastikan orang itu tidak akan mudah lepas begitu saja.

Sialan!

Lelaki itu berdehem. "Cari bukti yang lebih banyak, kalian bisa santai santai di sini sebentar. Ingat hanya sebentar!"

"Siap bos."

***

Lampu taman yang mulai menyala serta angin sepoi sepoi membuat taman hiburan itu semakin ramai pengunjung. Kali ini Ksatria tengah makan di salah satu kafe dekat sana bersama Sava.

Gadis itu senang bukan main ketika mendapatkan ajakan tetsebut. Tentu ia tidak akan menolaknya.

"Lo mau pesan apa?" tanya Ksatria.

Fate Of Kanaya [End]Where stories live. Discover now