ENAM

283 122 15
                                    

"Maaf om, Mpi tadi cuma lihat Om ini main tembak-tembakan. Telus Olang itu mau nembak om, dalipada om yang kena tembak, jadi mpi pelaktekin aja yang mpi liat."

Hendry Terkekeh mengingat kejadian itu, bisa-bisanya ia diselamatkan oleh anak kecil yang sok tau itu. Disisi lain ia juga bersyukur di selamatkan, karena saat itu anggota TNI yang ikut dalam penangkapan hanya berjumlah 4 orang. Mereka fokus dengan para penyusup tanpa memperhatikan sekeliling, karena berpikir tidak ada musuh lagi disekitarnya selain penyusup ini.

Oh iya biar ku perkenalkan Jendral Hendry kesayangan tripel Handsome ini, pria yang sangat berpengaruh akan pertumbuhan dan keahlian mereka bertiga. Tanpa Jendral Hendry, mereka bertiga tidak akan jadi apa apa.

Jendral Hendry. Memiliki nama lengkap Hendry Andika Bramantyo, ia merupakan salah satu Jendral TNI angkatan Darat yang telah menjabat selama 3 tahun. Usianya saat ini 47 tahun, ia sudah menikah dan di karuniai Anak yang saat ini berusia 21 tahun. Ia ahli dalam berbagai hal, bahkan Ketiga Curut itu mempelajari beberapa keahlian darinya.

Hendry bertemu dengan Vikri saat usia Vikri 6 tahun.
Di pertemuan mereka yang pertama pun Vikri sudah berani menceritakan kejadian yang menimpanya kemarin, kejadian yang berhasil merenggut nyawa kedua orang tuanya.

Ia bercerita bawa hari itu ia berulang tahun dan ingin dirayakan dengan Orang Tuanya. Dia tinggal di Bandung bersama nenek dan kedua kakaknya, sedangkan orang tuanya sudah berbulan-bulan pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis. Orang tuanya sudah berjanji akan pulang ke Bandung di hari ulang tahunnya, tapi itu hanyalah Janji manis. Orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Oleh sebab itu Vikri nekad menyusul kedua orang tuanya ke Jakarta dengan bermodal alamat dan uang tabungannya, hingga pada akhirnya ia bisa sampai di ibu kota.

Matanya mencari keberadaan kedua orang tuanya dan beruntung sekali, ia melihat orang tuanya di sebrang Jalan. Vikri berteriak memanggil orang tuanya dan melambaikan tangan ke arah mereka.

Kedua Orang tua Vikri pun terkejut melihat anaknya sudah berada di Jakarta, bagaimana bisa anak berusia 6 tahun ke ibukota sendirian?! Kedua orang tua Vikri menoleh kanan dan kiri memastikan Kondisi aman untuk menyebrang, dengan perasaan khawatir mereka berlari ke menghampiri Vikri.

Namun secar tiba-tiba dari arah kanan, truk besar dengan kecepatan tinggi mengarah ke arah kedua Orang Tua Vikri yang sedang menyebrang. Lantas, tabrakan pun tidak bisa dihindari.

Vikri terdiam membatu melihat hal itu, jantungnya berdetak lebih cepat. Kakinya seakan menempel erat pada Aspal yang ia injak. Ia tak tau lagi harus bagaimana. Kedua orang tuanya terlihat terkapar di tengah jalan dengan bersimbah darah.

Orang orang yang melihat itu lantas melingkar bergerombol mendekati tempat kedua orang tua Vikri tergeletak. Tak lama kemudian Ambulan datang dan membawa kedua orang tuanya.

Vikri pun tersadar dari lamunannya, ia berteriak memanggil kedua Orang Tuanya, Vikri berlari mengejar Ambulan itu. Namun apalah daya, langkahnya masih terlalu kecil untuk bisa berlari lebih cepat. Ia berhenti, menatap Ambulan yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Ia tertinggal jauh, ia kehilangan jejak orang tuanya lagi, Mau di bawa kemana orang tua ku itu?! Pikirnya.

Vikri menangis dan berjalan menyusuri jalan tanpa memperdulikan orang-orang yang khawatir dan bertanya padanya. Ia berjalan hingga sangat jauh, tanpa sadar ia berhenti di gedung besar yang terlihat menyeramkan. Tanpa berpikir, ia lantas masuk dan melihat lihat.

Di dalam gedung, Vikri mendengar suara tembakan yang memekik di telinganya. Bukannya takut, ia lantas berlari mendekati suara tersebut dan berakhir bertemu dengan Hendry dan anggota lainnya saat itu.

•••

Kejadian itu bukan sepenuhnya salah Bukti, ia masih terlalu kecil untuk di salahkan. Lantas kenapa Kedua kakaknya sangat membencinya?

Ah sebenarnya kebencian mereka memang masih ada, tapi tidak sekuat dulu. semakin hari mereka semakin mengerti, hanya saja mereka selalu menutup mata dan lebih memilih tidak memperdulikan Vikri lagi.


Note:
Cerita ini belum selesai, tapi karena ada kendala dalam penyusunan plot, cerita ini akan dihentikan sementara.

Terima kasih sudah membaca hingga bab akhir ini. See you for the next time (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

BLUXZEIR Where stories live. Discover now