Satu

3.9K 359 73
                                    

Hinata dan Tenten sedang berdiri di atas balkon lantai dua yang ada di salah satu gedung yang berada di SMA mereka. Saat ini kedua gadis itu tengah memandang ke arah lapangan upacara dimana para siswa baru sedang berkumpul dan berbaris.

Karena tahun ajaran baru dan saat ini masih berlangsung masa orientasi, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah mereka belum efektif berjalan. Jadi, beginilah kegiatan para senior yang bukan merupakan pengurus OSIS, mencari kegiatan masing-masing. Dan kegiatan yang dipilih Hinata dan Tenten selaku senior pengangguran adalah menonton kegiatan orientasi sembari membawa makanan yang baru saja dibeli di kantin sekolah.

Hari ini merupakan hari terakhir masa orientasi para siswa baru, dan sekarang di lapangan terlihat Uzumaki Naruto-ketua OSIS mereka sedang memberikan arahan pada para junior.

"Naruto itu memang cocok untuk menjadi pemimpin ya.." Tenten menoleh setelah mendengar gumaman sahabat berambut indigonya tersebut. Gadis keturunan Cina itu pun mengangguk menyetujui hal itu.

Uzumaki Naruto, salah satu siswa jenius yang dimiliki sekolah mereka. Berprestasi tak hanya di bidang akademik, juga seorang pemain basket yang sering kali membawa sekolah mereka memenangkan kompetisi. Wajah nya yang tampan dan ketegasannya menjadi poin lebih sehingga membuatnya mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan Ketua OSIS.

"Sayang saja ada kekurangannya yang membuat citranya sebagai pemimpin dan idola tercoreng." Hinata mengernyit tak mengerti.

"Kekurangan?"

Tenten mengangguk antusias, "Gosip itu. Kau tidak tahu? Satu sekolah bahkan dibuat heboh karenanya."

"Gosip? Gosip apa?"

"Kau sungguh tak mengetahuinya?" gelengan Hinata membuat Tenten menepuk pelan dahinya. Sepertinya ia melupakan fakta bahwa sahabatnya ini adalah seorang siswi yang kurang pergaulan di sekolah mereka. Tapi ia tak habis pikir bahwa gadis di sebelahnya ini benar-benar tidak mengetahui gosip yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Bahkan dirinya yang bukan merupakan siswi yang hobi bergosip pun tahu hal itu. "Kau harus banyak bergaul mulai sekarang Hinata!"

Hinata menggembungkan pipinya kesal, apa yang salah menjadi siswi biasa? Ia memilih menjadi siswi pasif agar tidak pernah mendapatkan masalah. "Tidak mau!!" Tenten hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Hinata. "Jadi apa gosipnya?? Beritahukan padaku!"

Tenten melirik ke arah lapangan, di sana terlihat Naruto sedang berbincang dengan salah seorang Guru mereka. "Naruto itu.. tampan, kaya, pintar, idola para siswi-"

"Itu aku juga sudah tahu! Gosip macam apa itu." protes Hinata yang membuat Tenten berdecak.

"Aku belum selesai bicara tuan putri!!" ia merasa kesal pada Hinata yang seenaknya memotong ucapannya. Sedangkan gadis bermata amethyst itu hanya menunjukkan cengirannya.

"Maaf.. Maaf.. Lanjutkan!" ia juga penasaran dengan gosip tentang Ketua OSIS mereka yang begitu sempurna itu.

"Seperti yang kukatakan tadi, Naruto itu adalah siswa dengan banyak kelebihan. Tapi, ada satu kekurangan yang membuatnya reputasinya benar-benar hancur, sebagai seorang panutan. Kau tahu? Bahkan kabarnya karena hal 'itu' penggemarnya jadi berkurang." Hinata tak habis pikir, bagaimana mungkin hanya karena satu kekurangan bisa membuat reputasi seseorang hancur.

Tetapi jika dipikirkan kembali, memang begitu kan hukum alam yang ada. Satu kesalahan mampu membuat seseorang menjadi buruk di mata masyarakat.

Hinata berpikir sejenak, "Hanya karena satu kekurangan, membuat reputasinya hancur?" Tenten mengangguk, sembari meminum soda miliknya. "Kenapa? Apa dia seorang penjahat? Dia pernah mencuri?" gadis bercepol itu menggeleng lalu mendekatkan bibirnya ke arah telinga Hinata untuk membisikkan sesuatu yang membuat mata Hinata membola terkejut.

This is Love (END)Where stories live. Discover now