19. CatClaw

1.1K 197 24
                                    

Happy Reading All......

♡♡♡

J menghela nafasnya saat melihat Jisoo tengah berdebat dengan Ibunya. Dan lagi-lagi, mereka membicarakan tentang hubungan Jisoo dan Jennie yang harus secepatnya mengakhiri hubungan mereka. Baik J maupun Ji, keduanya tak mau jika hal itu terjadi. Keduanya tak rela, jika Jennie dan Jisoo berpisah.

Jennie itu sosok Ayah, sementara Jisoo adalah sosok Bunda. J dan Ji tidak akan membiarkan keduanya berpisah. Itu tidak akan terjadi. Bahkan, Dalgom yang juga mendengarnya ikut marah. Ia tak suka jika 'Ibunya' di paksa meninggalkan orang yang dicintai. Kuma pasti juga akan marah, bila mendengar semua ini. Apalagi Kai yang jelas-jelas juga sudah menerima Jisoo, bila Jisoo bersama Jennie.

Dan sekarang, dengan ringannya sang Ibu menyuruh Jisoo untuk berpisah dengan Jennie? Oh baik J dan Ji tidak akan membiarkan hal itu terjadi sama sekali. Mereka tahu, Ibu Jisoo lebih memilih Haein. Tapi keduanya juga tahu, bahwa lelaki itu tak pantas untuk Jisoo.

"Aku sudah bilang, bahwa aku tidak akan berpisah dengan Jennie!" Kata Jisoo menentang.
"Keras kepala, seperti biasanya!" Sang Ibu menatapnya tajam.
"Eomma, aku tidak pernah mencintai Haein. Aku tidak mau menerima dia karena terpaksa."
"Eomma tidak mau tahu, kau akan di jodohkan dengan Haein!"

Jisoo tersenyum miris mendengarnya. Ia tak sudi, setelah syuting berakhir nanti, ia harap Jisoo tak lagi bertemu dengan Haein.

"Setelah syuting berakhir nanti, pastikan Eomma menyiapkan diri Eomma untuk kehilangan diriku. Daripada aku di jodohkan, lebih baik aku memilih pergi. Aku bukan berada di jaman dulu, yang seenaknya di jodohkan. Aku hidup dengan caraku sendiri, jangan memaksaku!"
"Jisoo!"

Tangan sang Ibu terangkat, hampir menampar Jisoo. Namun saat akan menggerakkannya, tangan itu seolah kaku tak bisa di gerakkan sama sekali. Membuat wanita paruh baya itu terkejut, bahkan Jisoo saja yang hampir menutupi wajahnya, juga tampak tersentak ketika melihat pergerakan tangan Ibunya yang tiba-tiba terasa kaku.

Jisoo menoleh, ia menemukan J yang mengarahkan telunjuknya pada tangan wanita paruh baya itu. Ia tersenyum, lantas memberi isyarat untuk berhenti. Bersamaan dengan turunnya telunjuk J, nyonya Kim juga merasakan tangannya yang mulai kembali normal. Namun, masih meninggalkan keterkejutan di wajahnya. Karena ia sendiri tak mengerti dengan apa yang terjadi pada tangannya itu.

"Aku tidak percaya, jika Ibu akan menamparku."
"Jisoo... Ibu tidak bermaksud…."

"Nenek… jangan menampar Bunda!" J datang diikuti Ji dibelakang.

Nyonya Kim menatap kedua anak kembar itu yang saat ini mulai memeluk Jisoo, mengeratkan pelukan di tubuh Jisoo. Seolah keduanya juga sedang menjaga Jisoo dari Ibu Jisoo.

"Mereka…"
"Mereka adalah J dan juga Ji." Balas Jisoo.

Jisoo memang pernah menceritakan J dan Ji pada Ibunya, bahkan pada seluruh keluarganya. Namun, mereka memang belum pernah bertemu sama sekali.

Dan pertemuan mereka malah menjadi terkesan buruk seperti ini, saat Jisoo dan Ibunya mempunyai masalah diantara mereka.

"Ji akan menjaga Bunda! Tidak akan membiarkan orang termasuk Nenek sekali pun menyakiti Bunda! No! Tidak ada yang boleh menyakiti Bunda!" Tegas Ji.
"Benar! J juga tidak akan membiarkan semua orang menyakiti Bunda!"
"Nenek tidak bermaksud untuk menyakiti Bunda kalian…."
"Tapi tadi hampir menampar Bunda!" Balas Ji dengan ketus.
"Jangan memaksa Bunda! Jika Bunda tidak mau, ya sudah jangan di paksa!"

Nyonya Kim terlihat menghela nafasnya, ia hampir saja menampar anak bungsunya karena terlanjur emosi. Ia menyesal, meski pun masih merasa aneh dengan tangannya yang tiba-tiba terasa kaku dan tak bisa di gerakkan. Seolah, ada yang menahan tangannya tadi.

(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅Where stories live. Discover now