29. Restu

1.2K 180 20
                                    

Happy Reading All.........

♥♥♥


Jennie mendesah, ia merasa sesak saat ini. Dihadapannya, Jisoo sedang berdiri sambil memasak. Mungkin itu terlihat biasa saja, hanya saja pakaian Jisoo yang membuat Jennie tak tahan. Jisoo memakai lengan pendek, ditambah dengan celana super pendeknya itu yang membuat Jennie yang bahkan hanya menatapnya saja sudah menelan ludah.

Jennie mendesah, ia tahu niat Jisoo hanya ingin menggoda dirinya. Atau mungkin lebih tepatnya membuat Jennie kalah, ayolah Jennie sangat ingin memenangkan taruhan mereka itu. Tapi jika Jisoo terus seperti ini, ia sendiri yang tak akan tahan. Mengapa kekasihnya itu sangat menginginkan dirinya kalah? Ah… Tidak, Jennie akan memenangkannya. Jennie akan memenangkan taruhan itu dan membuat Jisoo kalah. Jisoo akan menuruti keinginannya. Jennie akan berusaha semaksimal mungkin menahan hasratnya itu. 

Sementara Jisoo, ia tersenyum nakal saat melihat Jennie yang berusaha menahan sesuatu yang mungkin akan meledak saat itu juga. Lagipula, Jisoo ingin tahu bagaimana cara Jennie mengatasinya. Dan Jisoo ingin tahu, apakah Jennie benar-benar akan menahannya dan sampai dimana Jennie bisa menahan hasratnya. Jika gadis spesial itu kalah, maka Jisoo sangat kecewa karena Jennie pernah bilang bahwa ia tak akan menyentuh Jisoo sebelum menikah. Tapi jika Jennie berhasil, itu membuat Jisoo kagum sekaligus ia harus rela menuruti keinginan Jennie. Sekaligus hadiah untuk Jennie karena telah menahan hasratnya. 

"Makanan sudah siap, Jendeuk Sayang." Kata Jisoo dengan santai, pura-pura tak mengetahui apa yang terjadi dengan Jennie. 

Jennie bahkan tak membalas ucapan sang kekasih, ia malah berusaha semaksimal mungkin untuk menahan gejolak yang ia rasakan. Selain karena Taruhan itu, Jennie sungguh-sungguh ingin menjaga kehormatan Jisoo. Ia tak mau merusak Jisoo sebelum gadis berbibir hati itu menjadi istri sah darinya. 

"Jendeuk, bisa kau panggilkan Lisa, Chaeyoung dan si kembar?" Jennie mengangguk sebagai balasan.

Namun sebelumnya, Jennie mencium pipi Jisoo terlebih dahulu. Jujur, Jisoo terlihat cantik dan seksi sekarang. Meski Jennie bisa merasakan hasratnya yang benar-benar sudah begitu naik, tapi ia berusaha semaksimal mungkin untuk menahan itu. Jennie tak mau merusak Jisoo, ia tak mau menyentuh Jisoo. Ia harus bisa mengendalikan dirinya. Ia mencintai Jisoo, dan ia harus bisa menjaga gadisnya sebelum waktunya. 

"Aku tahu kau sedang mengujiku, Sayang. Tapi aku tak mau melakukannya. Selain karena Taruhan itu, aku juga ingin menjaga kehormatanmu. Menjaga dirimu agar kamu tidak ternodai. Aku mencintaimu, tulus. Bukan hanya karena tubuhmu, melainkan karena hatiku telah memilihmu. Kamu gadis yang baik dan aku ingin menjaga kehormatanmu. Aku akan menahannya untuk dirimu. Jangan berpikir karena aku melakukannya hanya karena taruhan itu, melainkan karena aku benar-benar mencintaimu. Menjagamu sebelum waktunya tiba." 

Jisoo tentu saja tak bisa menahan senyum harunya. Ia langsung memeluk tubuh Jennie, begitu erat. Merasa bahagia karena Jennie memperlakukan Jisoo sebagai perempuan paling bahagia di Dunia. 

Jisoo kemudian mencium Jennie, tepat di bibir gadis Kucing itu. Jennie membalasnya, bahkan tangannya memeluk erat gadis pujaan hatinya. Bagaimana mungkin Jennie akan melepas gadisnya ini, ciumannya sangat manis dan begitu candu. 

"Maaf dan terima kasih. Aku mencintaimu! Sungguh mencintaimu!" Ucap Jisoo, ia hampir menangis karena terharu.
"Aku juga sangat mencintaimu."

Jisoo menarik kembali Jennie, menciumnya kembali. Bahkan saat ini, kedua bibir mereka telah bergerak. Dan seperti biasa, Jennie memulainya dan ia memimpin ciuman mereka. 

Dan sepertinya mereka lupa. Bahkan Jisoo juga sepertinya lupa dengan apa yang tadi ia katakan pada Jennie. Menyuruh kekasihnya itu untuk memanggil kedua maknae dan juga anak kembar mereka. Justru sekarang mereka malah terbuai dengan ciuman mereka sendiri. Melupakan makan malam yang sudah siap.

(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang