#07. Reva saw us.

546 85 16
                                    

• tw // mention of kiss, kinda 🔞

Pagi-pagi sekali Jendra mendapat telepon dari mama nya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Pagi-pagi sekali Jendra mendapat telepon dari mama nya. Ia segera menyingkirkan tangan Hilmy dari pinggang nya dan mengangkat telepon itu dengan suara serak baru bangun tidurnya.

"Halo, ma?"

"Jendra, kamu baru bangun?"

"Hm, iya."

"Gara-gara mama, ya?"

"Not at all. Tadi kebetulan juga mau bangun, eh mama telepon aku duluan."

"Gitu, ya. Kalo kamu masih ngantuk, biar mama minta tolong sama Rava aja buat jemput mama."

"Jemput mama? Emang mama udah pulang ke Indo?"

"Yeah, baru aja sampe di airport."

"What? WHAT???!!! Why you didn't tell me earlier? I'm going to pick you up! Wait me!!"

"Gak perlu, mama udah telepon Tama buat jemput mama."

"Bang Tama? Seriously, ma ... jangan bilang nanti bang Tama juga ikutan makan di sini?"

"Why not? He actually still your big bro."

"Gak, ma. Dia bukan abang aku, kita bahkan beda ibu. Mama itu mama ku, bukan mama bang Tama."

"Tapi tetep aja dia darah daging dari papa kamu, Jendra. So, he still your brother. You can't refuse that."

"Up to you, ma. Pokoknya aku gak mau bang Tama sampe nginap dirumah aku."

"Hahahahaha, okay boy. Mama tutup, ya, Tama udah datang."

"Iya. Suruh bang Tama bawa mobil baik-baik, jangan ngebut, perhatiin jalanan lalu lintas, hati-hati sama motor atau truk, jagain mama baik-baik."

"Iya elah, bawel amat lu."  Itu adalah suara balasan Tama dari seberang sana.

Sambungan lalu terputus. Jendra berdiri meninggalkan tempat tidurnya dan mulai membersihkan area rumah serta bagian dalam rumah nya. Karena sang mama yang sudah menetap di London berbulan-bulan, kini kembali pulang ke tanah air.

Hilmy yang mendengar suara berisik karena Jendra yang sibuk membersihkan rumah nya, barulah laki-laki berambut gondrong itu bangun dari tidurnya.

"Jendra?"

"Gue di dapur!"

Mendengar jawaban Jendra, Hilmy mendatangi dapur dan melihat laki-laki pujaan hati nya tengah menggunakan apron, dan memasak sesuatu yang bau nya sangat lezat.

For the first time Hilmy melihat Jendra sangat teliti dan serius dalam melakukan sesuatu, selain bertengkar dan balapan. Melihat wajah serius menggemaskan milik Jendra, membuat Hilmy memikirkan ide iseng untuk mengganggu Jendra.

Break Our Rules || JINJENUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum