12 (dua belas)

167 65 319
                                    


Terhitung sudah hampir satu minggu semenjak malam panas itu-- Jimin sulit di temui oleh Hani. Awalnya ia pikir bahwa Jimin memang sedang sibuk dengan urusan perkuliahan. Namun, ternyata semakin hari ia merasa lelaki itu menghindarinya.

Hari ini, Hani memutuskan untuk datang lagi ke fakultas teknik seperti yang ia lakukan dua hari yang lalu dan hari-hari sebelumnya.

Sejak bermalam dan menikmati malam panas bersama Jimin-- Hani lebih berani untuk menemui lelaki itu walaupun yang ingin ia temui tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Apakah Jimin berusaha kabur dari tanggung jawab karena sudah merawani Hani? Jika memang begitu, mari kita potong saja batangnya supaya tidak lagi bisa bercinta dengan gadis lainnya. Jangan hanya ingin nikmatnya saja lalu setelah dinikmati malah lepas begitu saja dari tanggungjawab.

Namun, Hani mungkin bisa dikatakan gadis polos nan bodoh. Ia bisa-bisanya tidak ada niatan untuk meminta tanggung jawab yang sudah diapa-apakan oleh lelaki macam Park Jimin. Justru ia hanya ingin mengembalikan pakaian yang dipinjamkan oleh lelaki itu padanya, tetapi lelaki itu malah sulit sekali di temui dan Hani merasa dihindari.

Oh astaga. Gadis ini sadar tidak sih? Aset berharganya diberikan cuma-cuma pada lelaki yang tak memiliki status hubungan dengannya dan ia sendiri tidak memiliki niatan untuk meminta tanggung jawab pada lelaki yang telah mengambil aset berharganya itu?

Hani sadar akan hal itu, amat sangat sadar.

Pada malam itu, malam di mana terjadinya malam panas nan menggelora antara dirinya dan lelaki yang ia sukai. Ia terbangun dari tidurnya dan Ia sadar bahwa ia saat itu berada di dalam kosan Jimin. Namun, saat ia terbangun ia tak menemukan sosok Jimin di dalam kamar. Maka dari itu ia memutuskan untuk ke luar kamar untuk memastikan keberadaan Jimin.

Sebelum ia ke luar, ia menaruh fokus pada laptop yang masih menyala-- itu laptop Jimin. Sebenarnya tindakannya ini sungguh tidak sopan karena dengan lancang ia mengecek file-file yang ada di laptop Jimin. Jujur saja, saat itu ia hanya ingin melihat koleksi foto Jimin saja tetapi ia malah membuka satu file folder jahanam yang menyesatkan.

Penasaran. Ia benar-benar penasaran dengan file folder yang berisikan ratusan video manusia tanpa busana itu. Hani mengklik satu video paling atas dan mulai menonton video jahanam itu.

Sekedar informasi. Hani tidak pernah sekalipun menonton video manusia tanpa busana seperti yang di koleksi oleh Jimin meskipun ia sering bertransaksi dengan lelaki itu tetapi video tersebut berakhir menganggur begitu saja di dalam laptopnya. Sungguh, ia tidak pernah menyentuh video hasil transaksinya itu.

Setelah ia menonton beberapa adegan panas di dalam video saat itu-- ia langsung mengklik ikon close, menyudahi tontonan yang membuat dirinya mendadak tidak nyaman, merasa panas dingin dan malu sendiri lalu ia bergegas keluar kamar untuk mencari keberadaan Jimin.

Ia menemukan Jimin berada di dapur. Jimin tak menyadari kehadirannya lantaran posisi Jimin membelakanginya. Sekilas terlintas bayangan salah satu adegan panas yang beberapa detik ia tonton itu,  sialnya ia justru membayangkan bagaimana jika ia sendiri melakukannya dengan Jimin.

Tanpa berpikir panjang, ia mencoba mempraktikannya sendiri pada Jimin tanpa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, dan dari sanalah awal dari pergelutan panas mereka terjadi.

🌿

"Hey ... Kau Hani, 'kan?" Tanya lelaki yang memiliki senyum kotak itu.

"Oh, iya benar. Aku Hani."

"Apa kau sedang ada urusan di fakultasku?"

Love Story 1 (PJM) ✅Where stories live. Discover now