2

256 47 3
                                    

"Lo mau kemana?" Tanya cowok itu dengan suara beratnya.

Shafa merutuki perbuatanya dalam hati, ia berfirasat bahwa ia telah ketahuan ingin kabur. Memberanikan diri, Shafa menoleh keatas untuk melihat siapa orang yang ia tabrak.

Shafa hanya bisa membeku, saat ia sadar siapa cowok yang ditabrak itu.

"Hehe David, kok Lo disini?" Shafa hanya bisa terkekeh sambil menghindari kontak mata dengan cowok itu.

"Lo mau kabur?" Ucap David to the point.

David menatap tajam cewek yang baru saja ia tangkap itu, sedangkan cewek itu sedang sibuk mencari alasan yang tepat untuk David.

"G-gue tadi mau bilang makasih ke abang ojek yang nganterin gue, biasanya gue bilang tapi tadi lupa. Jadi tadi mau balik lagi, karena gue ga enak kalo belum bilang," jawab Shafa dengan alasan konyol nya.

"Gausah bohong, sekarang lo ikut gue ke Pak Tono." David menarik tangan Shafa dan hendak membawanya ke Guru BK.

"Please vid.... Jangan bawa gue ke Pak Tono, janji ga telat lagi, please...." rengek Shafa pada David, ia tidak ingin mendapat hukuman seperti terakhir kali ia dapatkan.

"Lo telat dan semua yang telat juga akan gua bawa ke pak Tono, jadi gausah berisik." tegas David dengan tatapan yang tajam.

•••

"Dasar David rese! Gara - gara dia gue jadi disuruh keliling kelas buat minta maaf." oceh Shafa sesaat ia memasuki kelasnya.

"Lo darimana aja sha? dari pagi gue nungguin Lo," tanya Rere, teman baik Shafa.

"Gue telat tadi, tadinya mau kabur eh ketauan si David. udah gitu dia laporin gue segala ke pak Tono, bukan cuma dihukum gara gara telat tapi karena mau kabur." Shafa terus saja mengoceh tentang kejadian tadi.

"Salah sendiri Lo telat ketauan si David lagi, udah tau dia orang terdisiplin se-osis," ucap Rere yang dibalas Shafa dengan dengus kesal.

"Permisi, yang namanya Shafa Agdelia di panggil Bu Fira ke ruang guru"

Panggilan itu membuat orang yang disebut namanya itu kaget, ia segera bangun dari kursinya.

"Anjir, mati gue!" Umpat Shafa.

"Udah buru lo samperin, daripada Bu Fira ngamuk," ucap rere memperingati Shafa.

Shafa langsung bergegas keluar dari kelas dan pergi ke ruang guru.

•••

"Kamu tau ga alasan ibu panggil kesini?" Tanya Bu Fira.

Shafa hanya bisa menggelengkan kepala, ia tahu apa alasannya di panggil kesini, tapi ia terlalu takut untuk berbicara.

"Tadi David anak Osis melapor ke ibu, kalau murid kelas ibu ada yang mau kabur?"

"Anjing, percuma lo ganteng kalo Cepu David!" umpat Shafa dalam hati.

"M-maaf bu, saya tadi telat bu bukan mau kabur..." Ucap Shafa sambil memasang mimik muka yang dapat dipercayai Bu Fira.

"Gausah bohong, David udah ngasih tau ibu, gamungkin David bohong" Ucap Bu Fira dengan muka mengintimidasi.

"Lo kira David malaikat kaga bisa bohong! Lagian gua aja udah sampe sekolah masih aja dibahas kabur." Lagi lagi Shafa hanya bisa menggurutu dalam hati.

"Kenapa diem aja? Bener ga kamu mau kabur?" Tanya Bu Fira.

"Iya Bu, Maaf..."

"Kamu ibu kasih hukuman buat jaga pintu gerbang bersama anak Osis selama seminggu, ibu udah tanya pengurus Osis katanya boleh,"

"Bu kan yang telat bukan saya aja, lagian Bu saya kan udah ada disekolah belum kabur," Ucap Shafa sambil mengatur intonasinya, agar tetap terdengar sopan.

"Siapa bilang kamu doang, yang telat bareng kamu juga dihukum kok." Bu Fira beranjak untuk pergi dari ruang guru.

"Udah kamu balik ke kelas, saya ada jam ngajar" perintah Bu Fira pada Shafa sebelum meninggalkannya.

Continue....

Si Es Batu!Where stories live. Discover now