GERAKSA 14

25.6K 1.4K 51
                                    

follow dulu dongg
jgn lupa follow ig gwjj: @flwernollacy

Aksa hanya diam melihat langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Aksa memutar matanya malas ketika melihat adik perempuannya membuka pintu kamar Aksa dengan kasar.

"Anya pelan-pelan,"ucap Aksa lembut.

Sementara Anya hanya memanyunkan bibirnya kesal. "Kaka yang makan nuget Anya?" Ucapnya. Sementara Aksa hanya tersenyum kaku.

Anya yang melihat itu semakin emosi. Anya memukul badan aksa, sementara Aksa mencoba untuk menghindar.

Terus saja mereka berantem setiap hari. Aksa memang sering sekali menjahili adik kecilnya ini.

Anya baru duduk di bangku kelas dua SMP. Menjadi anak terakhir, membuat orang tua Aksa pun semakin memanjakan gadis itu.

Aksa memang dingin. Tapi, jika dengan Anya, sebisa mungkin untuk tetap bersikap hangat. karna Aksa tau, Anya masih membutuhkan kasih sayang. Sedangkan, orangtuanya Sibuk bekerja.

Anya menangis, membuat Aksa terkekeh melihat ekspresi Anya. "Ya udah. Ayo beli lagi, beli yang banyak. Sekalian sama pabriknya nya,"ucap Aksa.

Bukannya berhenti menangis, Anya justru semakin kuat menangis. "Sama es krim deh nya, makanan ringan juga, permen, cookies, roti, baju, terserah,"ucap Aksa panik ketika melihat Anya semakin kuat menangis.

Anya langsung diam dan tersenyum puas. "Ayo deh bang, kita otw," kata Anya, lalu menggenggam erat tangan Aksa.

Aksa tersenyum. Aneh sekali dengan adiknya ini.

Saat sudah berada di mall, Anya langsung mengambil semua makanan yang dia inginkan. Bahkan, troli belanjanya sudah  penuh sekarang.

"Itu ga kebanyakan, Anya?" tanya Aksa kaget melihat troli sebesar itu sudah terisi penuh dalam hitungan menit.

"Ini malah kurang, ka,"balasnya.

Meski begitu, Aksa tidak masalah dengan sikap Anya. Selagi uang mengalir Yee kan hahah.

Aksa hanya menurut. mengikuti semua yang gadis kecil itu lakukan.

"Katanya kak qila suka coklat ya, kak?" Tanya Anya, membuat Aksa mengerutkan keningnya.

"Qila siapa?" Tanya balik Aksa.

"Wahh keterlaluan. masa sama sahabat kecilnya sendiri aja lupa?" Tanya Anya sekali lagi. namun, Aksa masih bingung. Apa yang di maksud gadis kecil ini?

Melihat kakaknya yang tampak kebingungan, akhirnya Anya menjelaskannya. "Itu lho, yang udah meninggal sebelas tahun lalu," jelas Kinan.

Aksa terkejut. bagaimana Anya tau?padahal, waktu kejadian itu, Anya masih sangat kecil.

"Kamu tau dari mana Anya? itu kejadian udah hampir dua belas tahun yang lalu!"

"Hehehe dari bunda. Bunda ceritain semuanya, Karna Anya penasaran kenapa Abang ga pernah pacaran. anya tanya ke bunda, ehhh kaya gini toh ternyata," ucap Anya dengan senyum kecilnya.

Aksa hanya menggeleng tak percaya. Malu juga, dirinya terlihat gamon hampir 12 tahun lamanya.

Dari sebrang sana, seorang gadis menatap dua insan yang berbeda kelamin itu dengan tatapan sendu."Anya udah besar ya sekarang," gumam gadis itu dari kejauhan.

🦋🦋

Ayara duduk di salah satu bangku di taman kota melihat pemandangan sore yang menyejukkan. bahkan, sesekali Ayara tertawa melihat tingkah laku anak-anak di sana.

"Andai aja masa kecil gue bisa di ulang. Dulu gue kayanya udah gede aja, kaga punya masa lalu," ucap ayara dengan senyum kecilnya.

Ayara benar. Dia tidak merasakan masa masa senang waktu kecilnya. Saat neneknya menjelaskan bahwa ayara pernah koma satu tahun, dan pada saat dirinya sudah membaik, ayara tidak pernah bergaul dengan seseorang.

Hingga akhirnya, ayara menemukan Kinan. Tapi, setelah beberapa tahun, mereka berdua akhirnya pisah. Dan semenjak itu pula, ayara menjadi gadis yang menyukai kesendirian.

Semenjak dari kecil pun, ayara tidak pernah lepas dari bullyan karena kacamatanya. Mendapatkan kerusakan mata Karna kecelakaan, membuat ayara harus memakai kacamata sebelas tahun lamanya.

Ayara mendongakan wajahnya. Tampak seorang laki laki, dengan kaos putih, dan celana pendeknya menatapnya dengan tatapan sinis.

"Beliin gue minum," suruh coki pada ayara.

"Ck. Lo tuh ada di mana mana ya!!" ucap ayara emosi.

Tidak bisa kah coki membiarkannya hidup tenang dan bahagia? Tidak perlu lama lama, cukup satu hari saja cukup rasanya.

Ayara berdiri dari duduknya, dan mencari kedai yang menjual minuman.

Setelah mendapatkannya, Ayara berjalan menghampiri coki.

"Nihh," katanya sambil menyodorkan satu botol minuman pada coki.

"Duduk Lo"

Ayara duduk. Sebenernya, dirinya sangat malas berdua dengan coki. Laki laki gila dan sinting, yang merubah hidup ayara menjadi seperti ini.

"Hukuman Lo sebentar lagi bakalan gue hapus." Ucap coki. Ayara yang mendengar itu pun langsung tersenyum senang. "HAHH? YANG BENER," teriak ayara, sambil membenarkan kacamatanya yang sedikit longgar.

"Tapi ada syaratnya," ucap coki dengan menaik turunkan alisnya.

"Hah? Syarat? Apaan?"

"Lo harus jadi pacar gue"

🦋🦋

Ayara tidak bisa tidur memikirkan apa yang coki ucapkan padanya sore tadi. Apakah cowo itu serius?

"Merinding juga," ucap ayara.

Ayara memutuskan untuk menonton drama saja. Dari pada harus memikirkan apa yang coki ucapkan, lebih baik dia menonton drama kesukaannya.

Ayara mengalihkan pandangannya ketika mendengar dering telfon.

"Ka arka?" Gumamnya. Ayara segera menarik tombol hijau itu. "Ehh kenapa ka?" Ucap ayara bingung.

"Ngga, kangen aja sih hahha," ucap arka dengan kekehan kecilnya.

"Idihh so iye banget"

"Lagi apa ay?"

"Nonton Drakor dong"

"Nonton Drakor Mulu, sesekali nonton muka gue yang ganteng dong"

Mereka berdua terlihat sangat senang. ayara nyaman dengan arka. Ayara tidak perduli dengan semuanya.

TBC

Next?

GJ ya? Maaf,pemula banget')

GERAKSA Where stories live. Discover now