GERAKSA 22

19K 1K 25
                                    

JANGAN PELIT VOTE DONG!!

follow ig author, hehehe. : @flwernollacy

jangan lupa juga cek akun, karena ada cerita baru yang gak kalah dari cerita GERAKSA!

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.46 menit, dan ayara baru bangun dari tidurnya. Beruntungnya, ini adalah hari minggu dan akan Ayara gunakan untuk tidur.

Saat Ayara menuruni tangga, matanya menatap sekeliling rumahnya, Terlihat rumah ini sangat sepi. Tidak ada penghuni, bahkan suara suara tertentu.

Ayara menatap meja makan terlihat meja itu sudah penuh dengan berbagai macam makanan. Hmm, sepertinya pembantu di rumahnya yang memasaknya.

Ayara hanya duduk di meja makan itu. Dirinya tidak berniat untuk makan. Biasanya, pembantu datang ke rumah hanya untuk makan dan bebersih saja. Setelah itu, dia akan pulang.

"Jangan di liatin doang. Di makan dong," mendengar itu. Ayara langsung membalikkan badannya. Sepertinya, suara itu tidak asing. Dan benar saja, itu adalah suara neneknya.

"Ehh. Nenek gak ke kantor?" Ucap ayara sedikit kaget karna kehadiran neneknya.

"Kamu lupa? Nenek itu pemilik perusahaan. Jadi nenek bisa bebas mau ke kantor atau ngga," ucapnya dengan mengelus rambut ayara lembut.

"Hehe lupa nek," jawab ayara  polos.

Neneknya memang terbilang sebagai wanita karir yang lebih memilih karirnya. Oleh karena itu, Ayara Nampak terkejut saat melihat kehadiran Neneknya di rumah.

Setelah orang tua ayara meninggal, Neneknya memutuskan untuk melanjutkan bisnis kedua orang tua ayara dan juga bisnis pribadi Neneknya, membuat ekonomi mereka kembali stabil, bahkan jauh lebih baik.

"Gimana sama sekolah kamu? Apa yang mereka lakukan setelah liat kamu berubah kaya gini?" Ucap neneknya.

"Seneng banget dehh, Nek. Semuanya minta maaf sama ayara. Bahkan, mereka jatuh cinta saat pertama kali liat ayara," jawab ayara antusias.

Neneknya sontak tersenyum lebar. Ada rasa bersalah di dalam dirinya. Membiarkan ayara di lingkungan toxic, dan dirinya hanya bisa diam. Membuat dirinya merasa gagal menjadi sosok terbaik untuk ayara.

"Maafin nenek ya. Maafin nenek yang ga becus buat jagain kamu. Nenek ga bisa rawat kamu dengan baik ay. Padahal dulu, orang tua kamu tuh dulu sayang banget sama kamu. Sampai sampai, bunda kamu rela buat keluar kerja demi rawat kamu, biar kamu gak kekurangan kasih sayang," jelas neneknya dengan mata yang berlinang.

"Nenek juga ko. Nenek selalu jagain ayara. Nenek ga ada bedanya sama orang tua ayara. Mereka memang sosok terbaik, tapi nenek juga yang paling terbaik. Nenek terbaik, karna udah ngerawat ayara dari kecil hingga sekarang," balas ayara sambil memeluk neneknya.

"Makasih nek. Makasih sudah menjadi sosok terbaik di dalam hidup ayara," gumam ayara dengan lirih.

Neneknya hanya bisa mengangguk, dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

🦋🦋

"Ngapain sih Lo?" tanya ayara tegas.

Ayara berada di dalam markas geng RATPA. setelah sekian lama dirinya tidak menjalin komunikasi dengan mereka. Kenapa tiba tiba ayara berada di sini? Dan kenapa, tangannya juga di ikat.

Ayara memandang sekumpulan laki laki di depannya dengan sinis. Ada perasaan takut di dirinya. Tapi, ayara segera menepis perasaan takut itu. Jika dirinya terlihat ketakutan. Otomatis, mereka akan lebih sesuka hati pada dirinya.

Aksa berjalan di tengah banyaknya laki laki itu. Melangkah menuju gadis yang sedang di ikat itu.

Ayara menelan ludahnya kasar. Untuk ke dua kalinya, dirinya melihat Aksa dengan raut muka seperti ini.

Mukanya terlihat sangat dingin. Tidak ada senyum di bibirnya, semuanya sangat berbeda dengan ingatannya.

"akhirnya gue ketemu Lo juga," ucap Aksa sedikit lirih namun terdengar seram.

"E-ehh k-kenapa sih Lo?" Ucap ayara tetap tenang. Hatinya berdebar sangat kencang. Bukan karna cinta... Melainkan karna ia rasa, dirinya akan mati hari ini.

"Lo berani juga ya sama gue?" Ucap aksa yang semakin mendekatkan dirinya.

"K-katanya ga boleh nampakin muka gue di depan Lo! Yaa... Gue ngilang lah," ucap ayara panik. Dirinya sudah sangat takut, bahkan. Sekarang ayara terus menerus menggigit bibir bawahnya.

"Setelah Lo cium pipi gue?" Ucap Aksa dengan menaikan satu alisnya. "ITU BUKAN HAK LO ANJ***! KENAPA LO CIUM SESUKA LO!" Ucapnya dengan emosi yang sudah tidak bisa terkontrol lagi.

Ayara menelan salivanya dengan susah payah. Ayara akui, sekarang dirinya ketakutan. Sepertinya, bendera kuning akan segera berkibar di rumahnya.

"Y-yaaa maaf. Ga sengaja," jawabnya dengan menundukkan kepalanya.

"Wah wahh. Ga sengaja katanya bos," ucap Reyhan yang semakin memperkeruh suasana.

"Kalo gue mah udah di tonjok bos! Ga perduli dia cewe atau kaga," lanjut Raka dengan mengepal tangannya, lalu memukulnya ke tangan yang satunya lagi.

Sedangkan Darren dan coki hanya diam. Mereka tidak bisa berbicara apa apa. Mulut mereka seperti di kunci rapat rapat. Darren yang notabenya adalah pacar Kinan dan juga teman Aksa, merasa bingung! Bingung memilih pacar atau sahabatnya itu.

Sedangkan coki? Dia menyukai ayara. Dan sekarang? Dia semakin terpukau Karna kecantikan gadis itu.

"Gue bisa maafin siapa aja. Kecuali orang yang berani nyentuh tubuh gue tanpa persetujuan gue!" Lanjut aksa.

"Pasti ini Karna gadis kecil Lo ya? Kayanya cinta banget Lo sama dia?" Ucap ayara. SIAL!! kenapa ayara mengucapkan itu.

Darren dan coki hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Aksa segera mendekati ayara, lalu menginjak kaki ayara dengan keras. Tentu saja membuat ayara sangat terkejut. Rasanya kakinya akan lumpuh sebentar lagi.

"Lo berani ngomong gitu? Tau apa Lo tentang dia?!!" Teriak Aksa. Suara amarah itu menggema ke seluruh ruangan, dan yang lainnya pun hanya diam tak bisa membela ayara.

Ayara mendongakan matanya. Menatap manik mata Aksa dengan tatapan sendu. "Coba Lo tatap mata gue. Apa yang Lo dapat dari mata gue," ucap ayara dengan suara yang lirih.

"Maksud Lo? Gue Deket-Deket Lo aja udah gatel. Semakin gue natap Lo, mungkin gue bakalan buta!" Ucapnya.

"Gue cuman minta Lo tatap gue! Kalo pun cuman lima detik gue gak masalah. Gue cuman mau liat, Lo punya hati nurani gak?" Sambung ayara dengan menahan air matanya. "Lo lakuin ini ke semua perempuan demi satu perempuan di masa lalu Lo? Gue tau Lo sayang sama dia. Tapi, Lo egois kak!" Lanjutnya.

Aksa mengepalkan Kedua tangannya menahan emosi yang sudah berada diujung tanduk. Ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak berbuat kasar kepada gadis di depannya ini.

"Lepasin gue kak. Kalo lo ga lepasin gue, gue pastikan, Lo bakalan menyesal suatu saat nanti." Ucap ayara yang mulai meneteskan air matanya.

Aksa hanya diam. Dia malah pergi begitu saja, tanpa memikirkan perkataan ayara.

Next chp?
Gimana sih yaaa....
Ya itu pokoknyaaa

Minta vote sama komennya dong. Kayanya seru kalo banyak komennya😭😭
Bantu shareee. Maaciwww

GERAKSA Where stories live. Discover now