128. Request 23

67 5 0
                                    

Difabel


Hai, sapaku

Meski aku tahu kau tidak mendengarku

Bagiku kau sama seperti yang lainnya

Dalam beberapa hal justru lebih istimewa


Memang benar sulit berinteraksi denganmu

Namun, bukan berarti tidak bisa

Bukankah kau tahu?

Seringkali aku menyapa


Jujur saja, 

bagiku kau luar biasa

Kau kuat tak terhingga

Mampu menjalani yang belum tentu bisa dijalani orang biasa


Sehari-hari,

kadangkala aku malu pada diriku sendiri

Kau saja mampu melewati

Bibirku justru mengeluh tanpa henti


Kemudian bertemu di tatap mata

Kau yang sudah hafal, menyemangatiku seperti biasa

Tersenyum hingga matamu membentuk satu garis

Dan aku menggeleng seraya tersenyum tipis


Bertemu denganmu ...

adalah hal paling tulus yang kutahu

Dipandang sebelah mata di dunia

Padahal yang sebenarnya, sempurnamu nanti di surga









****

Request-an sudah berdebu baru diketik fresh dari otak. Kurang paham request difabel apa jadi memposisikan diri sendiri saja, karena sehari-hari berinteraksi dengan mereka dan katakanlah salah satu puisiku yang paling jujur. Dan dari pengalaman itu, menurutku mereka bahkan lebih bisa memanusiakan manusia.


Tertanda,


Dian Nafika

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang