87.

335 24 0
                                    

Di ladang rinduku kutemui tandus cemburuku hangus, tanah hatiku gersang semenjak langkah rekahmu. Tak ada lagi yang dapat kutemui di sisa ujung tangisku. Kini ladangku memilih menanam gedung ketimbang membiarkan semak belukar menjalar, sebab semak pun kalah liarnya ketimbang tertinggalnya belatimu yang mengakar. Biarlah sejumlah bata, semen, dan pasir menemani meski tak dapat kuajak berkasih. Sebab kata, kita, dan waktu telah berakhir.





****

Tertanda,

DiaNaf

DiamOnde histórias criam vida. Descubra agora