Aku pun sudah letih. Mengikuti permainan semesta, bersandiwara dengan tawa, berpura-pura pada dunia.
Aku pun sudah lelah. Dihunus rasa, dihujam kata, ditikam asa.
Aku pun iri pada buih yang bisa memilih, juga pada bayang yang tahu jalan pulang. Bukan seperti ini. Seperti tanah yang menjadi tempat berpijak namun selalu diinjak.
****
Suka tulisan ini ? Itu yang kuharap. Tulisan biasa dari gadis biasa yang bermimpi luar biasa. Menunggu selanjutnya atau berpaling ke lainnya?
YOU ARE READING
Diam
PoetryDiam bukan berarti bungkam Karena diamku berontak Karena diamku menolak Karena diamku menanti Karena dengan diam, aku meminta izin pergi **** Tak memaksa membaca, sebab bacaan perihal rasa Bila sudah nyaman Tetap posisikan pada zona aman Jika me...