Desir ombak menyentuh batu kala surya tenggelam di ujung hamparan biru.Cahayamu yang silau dihias semilir maruta yang mendesau. Sungguh ingin kusentuh, sungguh ingin kurengkuh. Namun dekapku terlalu lusuh, gerakku terlalu rusuh. Kupandangi saja dari jauh, mungkin harap bisa menjadi utuh. Ah, sajakku tentangmu melulu, diksiku tentangmu mencandu, rindu.
****
Yuk?Tertanda,
Dian Nafika
![](https://img.wattpad.com/cover/169571446-288-k5023.jpg)
YOU ARE READING
Diam
PoetryDiam bukan berarti bungkam Karena diamku berontak Karena diamku menolak Karena diamku menanti Karena dengan diam, aku meminta izin pergi **** Tak memaksa membaca, sebab bacaan perihal rasa Bila sudah nyaman Tetap posisikan pada zona aman Jika me...