Infinity Love 8

94 31 16
                                    

Kini sebari membawa styrofoam berisi makanan, Arvin pun berjalan dengan percaya diri menuju kantin untuk memberikan itu pada Elma.

Namun entah mengapa perasaannya mendadak sedikit tidak enak. Tapi Arvin menepis semua perasaan buruk itu karena mood nya sedang baik saat ini.

Ia begitu bahagia. Ia membayangkan Elma pasti akan senang dengan pemberiannya inovasi terbarunya.

Dan saat Arvin datang dan mendekati meja keenam gadis itu, Arvin langsung ditatap sinis oleh keenam gadis itu termasuk pacarnya sendiri.

Nyali Arvin sedikit menciut, namun ia harus berani karena ia sudah terlanjur disini. Tidak lucu bila Arvin pergi dan berbalik tiba-tiba meninggalkan mereka.

Arvin harus menuntaskan misinya.

"El, nih." Ujar Arvin sebari menyodorkan styrofoam berisi makanan itu pada pacarnya.

Elma terlihat bingung dengan pemberian Arvin, "apa ini?"

"Ini bekel lu. Gue mikirin inovasi baru biar gak harus pake misting." Ujar Arvin dengan senang.

Namun entah mengapa perkataannya ini malah disambut gelak tawa dari keenam gadis itu. Tawanya mereka begitu kencang hingga Arvin menjadi pusat perhatian satu kantin.

"Hahaha anj berasa dianterin nasi orang mati!"

"Anjir dalemnya ada pisang gak?!"

"Isinya sambel goreng kentang pasti wkwk."

"Pacar lo kocak banget deh el hahaha!"

Elma terdiam dan mengalihkan pandangan dari Arvin dan kawan-kawannya. Ia terlihat malu dengan tingkah Arvin.

Elma pun berdiri dari kursinya lalu mengambil kotak styrofoam itu sebari mendekati Arvin.

"Lu ngasih ginian ke gue?!" Tanya Elma dingin dan membuat Arvin terdiam dan menunduk.

"Siapa yang mati nih ngasih beginian? Lu dah mati? Oh udahh. Pantesan nunduk mulu ya. Woi liat gue sini!"

Dengan perasaan takut, Arvin pun perlahan mengangkat kepalanya lalu menatap mata Elma yang terlihat menakutkan karena marah.

"Katanya lu siswa pertukaran pelajar. Lu pinter. Tapi kenapa lu gatau etika ngasih makanan ke seseorang?! Sopan emang ngasih makanan kaya gini ke pacar hah?!"

Arvin hanya terdiam dan menunduk. Ia tak bisa menjawab apapun dam bahkan kini ia menahan air matanya.

Elma hanya menghela nafas sebari membuang kotak styrofoam itu ke tempat sampah dengan enteng, "gue muak sama lo!"

"Kita putus!" Ujar Elma lalu hendak pergi meninggalkan Arvin.

Namun Arvin menahan gadis itu dan bahkan ia berlutut, "el tolong jangan gini." Bujuknya.

"Lepasin anjing!"

"Maafin gueee."

"ARVIN UDAH STOP! LU JANGAN GITU!" Marah Adam dan langsung berusaha membantu Arvin bangun.

"Enggak dam. Udah gapapa." Ujar Arvin.

"Gak! Bangun! Jaga harga diri lo!"

"Kalau lu mau kita balikan, cariin sebelah airpod gue yang jatoh." Ujar Elma dengan santai sebari melempar wadah airpod miliknya pada Arvin yang sedang berlutut lalu pergi bersama teman-temannya.

"Dasar cewek iblis!" Kesal Adam dalam hati sebari melihat gerombolan gadis itu pergi meninggalkan kantin.

"Arvin gak! Simpen!" Larang Adam saat Arvin hendak memungut wadah airpod itu.

Infinity Love [TaeRin]Where stories live. Discover now