Infinity Love 55

87 19 29
                                    

Pukul 9 pagi kini, entah kenapa Arvin sudah tidak mood bekerja. Apalagi sudah sedari shubuh tadi Arvin baru mendapat satu orderan.

Dan saat sedang berdiam diri di bawah pohon sebari memainkan ponsel, Arvin terkejut saat Aksa menelponnya. Dan tentu Arvin pun langsung mengangkatnya meski ia sedang marah pada anak itu.

"Apa?"

"Ayah, hiks. Tolong pulang sekarang."

Arvin yang tadinya mengabaikan Aksa pun kini mendadak khawatir saat mendengar Aksa menangis dari seberang panggilan.

"Apa? Aksa kenapa?!"

"Cepet pulang. Ada yang ngaku-ngaku orang tua Aksa."

"HAH?!"

Arvin terkejut mendengarnya. Pikirannya langsung teringat pada Elma yang menguntitnya selama ini. Meski Arvin tak tahu pasti, namun Arvin yakin ini pasti ulah Elma.

"Iya-iya ayah pulang sekarang. Bentar ya Aksa. Tungguin ayah." Panik Arvin.

"Aksa ada di-kamar mandi a-yah."

"Iya-iya. Aksa tunggu dulu ya nak." Ujar Arvin dan langsung menutup panggilan tersebut.

Arvin mempercepat laju kendaraannya lalu menyalip beberapa kendaraan agar lebih cepat sampai. Didepan gangnya, bisa Arvin lihat ada satu buah mobil mewah berwarna hitam.

Tidak mungkin Arvin salah. Ini merupakan mobil yang ada didekat Elma saat Elma memesan jasanya waktu itu.

Arvin yakin! Arvin begitu yakin ini adalah ulah Elma.

Dan saat Arvin masuk ke area kontrakannya, bisa Arvin lihat dari jauh bahwa kamarnya terlihat seperti tengah di grebek oleh warga karena banyak orang yang berkerumun di areanya.

Arvin pun menyelinap masuk kearah kerumunan orang itu lalu melihat Elma yang kini berambut pendek itu tengah berdiri didepan kamar mandi bersama dua orang pria.

"Lo ngapain disini sih?!" Tanya Arvin pada wanita itu.

"Ngambil anak gue." Jawab wanita itu dengan santai.

Arvin begitu muak saat mendengar jawaban wanita iblis itu. Dan tanpa membalas perkataannya, Arvin langsung mencoba mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dimana Aksa berada.

"Aksa? Buka pintunya nak, ini ayah." Ujar Arvin.

Menunggu sekitar beberapa detik, akhirnya terdengar suara kunci pintu yang terbuka dan remaja itu pun membuka pintu kamar mandi sesuai permintaan ayahnya.

"Lo bukan ayahnya." Celetuk Elma tiba-tiba saat Arvin menarik tangan anaknya keluar dari kamar mandi.

"Maksud lo apa?!" Tanya Arvin.

"Aksa anak gue sama Julio. Lo bukan siapa-siapanya."

"Lo gila ya? Jelas-jelas Aksa anak gue! Lo sebagai ibunya kemana aja?!" Marah Arvin.

"Lo gak percaya kalo Aksa anak gue sama Julio?" Tanya Elma.

"Ibu dan ayah apa yang nelantarin anaknya yang masih bayi hah?! Giliran anaknya udah gede, ganteng, tinggi. Baru ngaku-ngaku. Kalian Kemana aja?! Dasar munafik!" Balas Arvin.

"Udah sana pergi ah!" Usir Arvin.

"Bentar-bentar. Lo bisa buktiin gak kalo Aksa bener anak lo?" Tanya Elma.

"Pake nanya. Kalo Aksa bukan anak gue ngapain lo kasihin ke gue? Hah? Dasar tolol. Udah sana pergi. Lo bikin anak gue ketakutan tau gak?" Usir Arvin sebari mendorong-dorong orang-orang itu keluar dari rumahnya.

Infinity Love [TaeRin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang