Klandestin 27

9.3K 1K 58
                                    


27. Kakak kandung Ara/letta


Hari Minggu pagi, hari itu adalah hari yang membuat Letta resah dari pagi. Hari ini kabarnya Bryan sudah menemukan siapa kakak kandung dari Letta.

Bahkan sudah menemukan panti asuhannya dulu. Hari ini mereka berdua akan mengunjungi panti asuhan yang letaknya tidak begitu jauh dari kediaman keluarga Letta.

Maksudnya, mantan keluarga Letta.

Pun, sejak hari dimana Bryan dan Letta bebicara berdua di cafe Niel cowok manis itu memutuskan untuk ikut bekerja di cafe Niel. Niel sebenarnya keberatan sih, bagaimana tidak cafenya sudah memiliki cukup Pegawai.

Tapi akhirnya pun dia menerima Bryan bekerja dicafe itu. Awalnya sih hanya untuk manggung aja dan itu pun Niel jadwal satu Minggu sekali namun malah jadi setiap hari. Hanya bedanya jika malam Minggu band nya lengkap kalau hari hari biasa sih cuma Bryan aja.

Ah! Tidak apa apa lah ya, temen sendiri walaupun kadang Bryan bikin kekacauan dengan datang telat atau nggak sinar gitarnya putus ditengah tengah permainan.

Dahlah jangan bahas itu sekarang.

Letta sudah siap dengan baju kemeja kotak kotak yang di dalamnya dilapisi kaos putih dengan celana jeans hitam senada dengan kemejanya. Lantas, gadis itu keluar dari kamarnya lalu menuju ruang tamu dimana sudah ada Bryan yang duduk anteng disana dengan bunda lena.

"Ayo bang!" Ajak Letta lalu mencium tangan bunda lena.

"Hati hati ya dijalan! Bryan, jagain menantu bunda ya? Jangan sampe lecet!" Perintah bunda lena dengan nada serius yang dibuat buat. Mendengar kata 'menantu' Letta tersedak ludahnya sendiri.

Malu Letta tuh.

Bryan terkekeh kecil lalu mengangguk.

"Siap Tante!" Ujar Bryan seraya menghormat.

Kalo Niel? Cowok itu masih setia dengan kasurnya karena semalem dia begadang nonton drakor.

Setelah basa basi singkat itu, Bryan dan Letta akhirnya berangkat ke panti asuhan. Kebetulan hari ini cafe cuti sehari karena si pemilik masih molor terus beberapa pegawai pun tidak hadir bekerja.

Hanya ada dua pegawai hari itu jadi diputuskan untuk libur satu hari. Ah tidak satu hari penuh juga sih, karena cafe mungkin akan buka nanti malam.

Atau entahlah, sesuai mood dari si pemilik sih.

Pemiliknya emang udah kaya jadi jangan heran.

Sesampainya mereka berdua di panti asuhan itu, mereka lantas menuju ke ruangan dari pengurus panti asuhan itu. Beberapa anak tampak berlarian dan bermain disana sini.

"Permisi." Ujar Bryan didepan ruangan dengan pintu terbuka itu.

"Silakan masuk, ada yang bisa saya bantu?" Ujar seorang wanita paruh baya.

Letta dan Bryan dipersilakan duduk.

"Emm jadi begini, kedatangan kita kemari untuk menanyakan apakah sekitar dua belas tahun lalu ada adopsi anak atas nama nyonya Dyah dan tuan Bagas?" Tanya Letta. Wanita itu mengerutkan dahinya.

"Emm, sebenarnya itu privasi namun alasan apa yang membuat kalian bertanya demikian?"

"Emm saya ingin memastikan apakah saya benar benar berasal dari panti asuhan ini?" Tanya Letta lagi. Wanita itu terlihat menimang lalu berdiri dari duduknya.

"Sebentar, saya Carikan dahulu dokumennya." Ujar wanita itu lalu pergi ke arah lemari kayu dan mulai mencari berkas yang dimaksud Letta.

Beberapa saat kemudian wanita itu kembali dengan map coklat ditangannya. Bisa dipastikan kalau itu dokumennya.

Wanita itu membuka dokumen itu lalu menyerahkannya pada Letta.

Disana tertera tanggal dan nama asli Letta.

Namanya, Aranata anara. Lahir pada tanggal 17 April 2004 bukan tanggal 20 Agustus 2004.

"Aranata anara?" Gumam gadis itu. Wanita paruh baya itu tersenyum.

"Iya, saya tidak menyangka kalau kamu akan mencari identitas aslimu Ara." Ucap wanita itu. Mata Letta terbelalak. Ara?

"Ara? Emm apakah saya memiliki seorang kakak?" Tanya Letta yang ditanggapi senyuman oleh wanita itu. Lantas wanita itu menoleh kearah pintu, dan disana berdiri seorang laki laki dengan senyum yang menunjukan kedua lesung pipinya.

Gadis itu menjatuhkan dokumennya dan menatap cowok itu tanpa berkedip.

"K-kak Jeffry?" Gumam gadis itu dengan air mata yang mulai meleleh. Perasaan hangat menjalar di ulu hatinya. Ini, ini bukan perasaan miliknya melainkan milik letta.

Gadis itu beranjak dari duduknya lalu menghampiri Jeffry yang masih tersenyum dengan manisnya. Tanpa aba aba Letta langsung memeluk cowok itu.

Cowok itu balas memeluk Letta erat.

"Kakak kangen kamu Ara." Ujarnya.

###

"Jadi kak Jeff tau semuanya?" Tanya Letta memastikan. Jeffry tersenyum lagi lalu tangannya terulur mengelus kepala Letta lembut.

"Iya, selama ini gue ngawasin Letta dari jauh. Entah itu disekolahnya ataupun keadaan letta dirumah. Gue tau gue ini pengecut yang gak berani dateng didepan Letta langsung. Gue cuma gak mau ngerusak kebahagiaan adik gue."

"Sampai, Letta hilang. Gue sempat down karena itu tapi pas gue tau kalau tubuh Letta punya jiwa pengganti yang tepat gue bahagia. Gue juga bisa memperbaiki semua kesalahan gue dimasa lalu." Ucapnya.

Mata Letta lagi lagi berkaca kaca lalu ia memeluk titisan jaehyun nct itu. Aduh kapan lagi coba bisa pelukan sama jaehyun tanpa ada embel embel di hujat netijen?

"Gue janji bakal jagain tubuh adik Lo ini kak jef dan makasih udah Nerima gue apa adanya!" Ujar Letta.

Saat ini mereka berdua berada di taman panti asuhan itu. Letta dan Jeffry. Ah! Atau kira sebut saja Ara dan Jeffry adalah kakak beradik dengan jarak umur lima tahun.

Diusia Ara dua tahun dan Jeffry tujuh tahun, mereka berdua harus kehilangan kedua orang tua mereka karena kecelakaan mobil.

Ayah dan ibu mereka juga termasuk keluarga terpandang namun naasnya harta yang seharusnya hak Ara dan Jeffry diambil paksa oleh paman mereka. Ya walaupun berakhir bangkrut juga sih.

Ara dan Jeffry yang masih kecil pun di usir ke panti asuhan. Dan tak lama setelah itu, Jeffry harus merelakan adiknya di adopsi. Sedih? Tentu saja. Jeffry kecil sangat sedih karenanya.

Jeffry, memutuskan untuk mengawasi adiknya itu. Ia tidak mau jika adiknya tau yang sebenarnya. Tapi itu kesalahan Jeffry. Seharunya ia mengatakan sejujurnya mungkin saja adiknya itu memiliki tempat bersandar.

Tapi semua terlambat, ia menyesal dan rasa penyesalan itu terbayarkan dengan Letta saat ini yang ia peluk.

Rasanya masih sama, pelukan hangat itu masih sama ketika mereka berpelukan waktu kecil. Walau beda jiwa, nyatanya perasaan Ara masih bersarang dalam tubuh itu.

Tubuh yang didiami Febi dan Jeffry akan terus menjaga gadis itu!

Bagi Febi, bertemu dengan Jeffry adalah hal luar biasa. Mengapa dia tidak tau kalau Jeffry adalah kakak kandung Letta sedang Jeffry sendiri bekerja di cafe Niel?

Ia tidak menyangka jika Jeffry adalah kakaknya. Kalau kaya gini, halu an Febi kalo punya kakak macem Jung jaehyun terkabul dong?

Wahhh!!!

Anjay!!

Punya kakak ganteng uhuy!!

Satu lagi, keinginan Febi untuk dikelilingi para cogan terkabul dong?!!

Kecuali Raden! Gak ganteng sama sekali! Nggak!

Nahkan. Ngapain juga bawa bawa Raden lagi???

Btw ini ada yang minat jadi kakak ipar Letta??

###

Selamat pagi guys! Tau gak? Aku mimpi buruk anjir, takut banget aku tuh untung bangun bangun udah pagi 😭😭

Sorry yak kalo ada typo, see u!!

Klandestin [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang