6.

59 15 27
                                    

Rizuki menyeka sisa air mata nya.  Sungguh ia malu sekali menangis  di hadapan bocah ini tapi karena permainan  nekat nya,  bahkan lubang nya di koyak depan - belakang  secara tak manusiawi.  Rupanya Ia telah tertipu dengan rayu manis seorang Yakuza tetaplah Yakuza.

"Aku tidak datang ke pesta itu.  Katakan pada Jody, Aku sakit" ucap Rizuki masih tak mampu beranjak meski hanya sekedar duduk.  Taeil bercakak pinggang dengan gemas dia melempar bantal sofa kearah Rizuki.

Bughhh-

Wanita itu terkejut.

"Jangan cengeng,  Nona Rizuki.  Aku sudah  membuang banyak waktu karena mu.  Kau mempermainkan ku ya!!" suara Taeil meninggi penuh ancaman,  bahkan tangan nya sudah menggenggam sebuah pistol andalan  nya.  Rizuki benar2 shock.  Bahkan dia tidak punya rasa iba sama sekali.  Inikah sosok sesungguh nya.

"Memang nya siapa  yang membuat ku begini? Tembak saja!" tantang Rizuki benar2 kekeuh.  Taeil mendecak.  Rupanya  dia sangat keras kepala.  Berjalan  dengan bar2 sambil menarik tangan nya untuk berdiri.

"Sakit!!!  Ini sungguh  sakit kau mengerti  tidak!!  Aarrrhh!!" Rizuki menjerit di hadapan nya.  Tak hanya kecewa,  tapi dia juga kesal dengan sikap bocah ini.

Taeil melepas cengkraman nya ,  sejenak menjadi pias.

"Baiklah.  Terserah kau saja" malas berdebat,  Taeil benar2 melangkah keluar dari rumah wanita itu.  Setidaknya dia membiarkan Rizuki menetralkan rasa sakit nya.  Sungguh dia keterlaluan karena telah memperkosa anal nya tapi Taeil kesal karena bukan pertama bagi nya.  Tanpa sadar Perasaan nya dibuat kalut hanya karena seorang psikilog.

***

 

[Kediaman Clan Urabe - Kanto Japan]

Jamuan dan pesta kecil yang di adakan oleh Jody hanya mengundang empat orang wanita  yang menjalin kerjasama bisnis dengan clan urabe.  Jody tak ingin terlalu banyak teman karena bisa saja mereka berkhianat tidak terkecuali mereka.  Tapi,  diantara rekan2 yang lain  Jody hanya mempercayai empat orang itu saja. 

"Apa ini  pesta penyambutan kepulangan mu dari Las vegas?" Hyena mengeluarkan pertanyaan nya sambil mengangkat gelas sampanye  untuk kanpai.

"Yeah bisa dikatakan seperti itu tapi,  sebenar nya Aku mempunyai misi baru untuk kalian" Jody mengadukan gelasnya dengan ke empat rekan yang lain dan tersenyum elegan.  Di kepala nya ada berjuta rencana yang tak terduga,  tentunya  untuk memperluas bisnis gelapnya ini. Sesaat,  Jody menatap keempat rekan nya satu persatu.  Terhenti dengan Rizuki,  sang dokter psikolog itu terlihat tidak sehat dengan wajah pucat dan selalu gelisah saat duduk.

"Kau kenapa?" semua mata tertuju pada Rizuki.  Sedangkan yang di tanya pun merasa kaget.

"Aku?  Ah tidak apa-apa" jawabnya dusta.  Mustahil Rizuki bicara jujur tentang  apa yang terjadi dengan nya dan Taeil.  Juga reaksi Jody pun kembali seperti biasa.

"Okey!  Aku ingin mendirikan sebuah club baru di Chiba,  tapi Aku ingin memperkerjakan gadis-gadis di bawah umur untuk menjadi pelayan nya sekaligus-" Jody menyeringai penuh arti.

"Pemuas nafsu,  para lelaki hidung belang." Ke empat rekan nya mengangguk paham termasuk Ikeda yang terpilih  menjadi partner Jody sungguh suatu kehormatan karena dia sudah bekerja di dunia hitam sejak usia nya sangat belia.

"Nah untuk itu Aku butuh  bantuan kalian yaitu-" sejenak obrolan menjadi serius,  sungguh memperkerjakan gadis dibawah umur untuk prostutisi memanglah tak mudah karena besar sekali  resiko  nya untuk di razia oleh polisi  tapi menemukan gadis-gadis yang gila uang pun juga gak sulit.  Di kota metropolitan  seperti ini banyak  dari mereka yang mudah terpengaruh  dengan gaya hidup  dan pergaulan.  Apalagi uang yang menjanjikan.  Tidak perduli dengan harga diri dan rasa malu,  semua bisa terpuaskan dengan uang dan glamour nya hidup.  

Revenge 21+ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora