Selamat datang dicerita GARAEL. Cerita pertama yang awalnya hanya bisa terekam dalam ingatan penulis, akhirnya dapat tertuangkan dalam sebuah wadah perHALUan sejuta umat.
Selamat membaca kisah Rain Razella, tentang cinta dan sahabat.
****
"Beberapa orang mengatakan bahwa waktu berubah. Sama halnya dengan kita. Kita yang dulunya sedekat itu, sampai akhirnya terasa sangat asing seperti sekarang"
-Rain Razella-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Part 12
Sekitar 11 tahun yang lalu, enam anak kecil berbeda jenis itu dipertemukan atas dasar pertemanan orangtua mereka masing-masing.
Orangtua keenam anak kecil itu merupakan teman semasa SMA yang berlanjut hingga mereka berumah tangga.
Tinggal disatu komplek perumahan elit dan bertetangga, membuat mereka sering bermain bersama. Begitu terus hingga mereka duduk di bangku kelas 4 SD. Intensitas bermain mereka dan kebersamaan mereka itu membuat orang lain berpikir bahwa mereka adalah sahabat baik. Tak jarang banyak yang memandang mereka iri.
Dan seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya meresmikan persahabatan mereka ketika menjelang kenaikan kelas 5. Dihari itu juga lah nama GARAEL muncul.
GARAEL. Itu sebutan untuk mereka. Untuk nama persahabatan keenam anak berbeda jenis itu.
GARAEL itu diambil dari awal nama mereka masing-masing.
Gamael, Axel, Rain, Adys, Elvan dan Luna.
Entah siapa dari mereka yang mengusulkan, tapi mereka langsung mengiyakan. Mereka sangat menyukai nama itu.
Lalu semenjak hari itu pula, mereka yang awalnya dekat semakin dekat nyaris tak terpisah layaknya anak kembar. Hampir setiap hari bermain bersama.
Membuat orangtua mereka begitu bahagia. Karena niat mereka para orangtua juga ingin anak-anak mereka bisa berteman, sama seperti mereka dulu sewaktu muda.
Seiring mereka beranjak remaja, seiring bertambahnya usia mereka, semakin posesif pula Gamael dan Elvan terhadap ketiga sahabat perempuan mereka.
Terlebih ketika sahabat perempuan mereka didekati oleh cowok lain. Dan hal itu terjadi ketika mereka mulai memasuki sekolah menengah pertama (SMP).
Bukan melarang atau membatasi, hanya saja mereka ingin memastikan bahwa cowok yang mendekati sahabatnya bukan orang yang berpotensi menyakiti sahabatnya dan mematahkan hati mereka.
Karena semakin dewasa, semakin besar pula rasa ingin menjaga dan melindungi para sahabatnya.
Paling tidak bisa melihat sahabatnya menangis. Akan menjadi orang pertama yang maju ketika sahabatnya terluka dan disakiti.
Semanis itu persahabatan mereka.
Persahabatan yang dilandasi atas dasar kasih, saling menyayangi, saling menjaga, percaya dan saling melengkapi.
