Selamat datang dicerita GARAEL. Cerita pertama yang awalnya hanya bisa terekam dalam ingatan penulis, akhirnya dapat tertuangkan dalam sebuah wadah perHALUan sejuta umat.
Selamat membaca kisah Rain Razella, tentang cinta dan sahabat.
****
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rain yang cemburu ketika Luna punya sahabat cewek yang baru:)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Part 34
Siang ini kelas Rain ada jam olahraga. Tepatnya 15 menit lagi.
Tapi sebelum jam olahraga, kelas mereka jamkos. Membuat hampir seluruh satu kelas bergegas mengganti pakaian olahraga mereka.
Kelas mereka sudah heboh sedari tadi. Beberapa murid cewek ada yang pergi ke toilet mengganti baju. Dan para laki-laki yang juga berganti didalam kelas sembari meneriaki para cewek yang sedang touch up untuk segera keluar.
Ada yang sedang dance tiktok menunggu jam olahraga dimulai, dan masih banyak lagi.
Dan diantara kerusuhan dan kehebohan itu, ada satu gadis yang justru duduk dengan membaringkan kepala diatas meja. Gadis itu Rain.
Matanya terpejam, tapi tidak tidur.
Entah apa yang gadis itu pikirkan sekarang saking banyaknya hal yang memasuki pikirannya.
Rain bahkan bingung harus memikirkan hal yang mana dulu.
Mata gadis itu terbuka, masih dengan posisi yang sama. Matanya menatap kosong pada dinding kelas didepannya.
Hari ini akan menjadi jadwal pertama kemoterapi nya. Siang nanti setelah pulang sekolah. Ia sudah membuat janji dengan dokter Rio.
Jujur, Rain takut. Rain takut dikemoterapi karena rasanya pasti sakit.
Dan saat seperti ini, rasanya Rain ingin berlari pada Bunda nya. Rain butuh kalimat penenang Bunda yang selalu berhasil membuatnya tenang. Rain butuh pelukan Bunda dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik aja.
Rain ingin mengatakan bahwa sebenarnya Rain gak bisa melalui ini sendiri.
Rain memejamkan matanya lagi, diiringi air matanya yang menetes.
Rain butuh Bunda.
Kenapa disisa hidupnya, ia harus berjuang sendiri ?
Apa sampai ia mati, ia akan tetap sendiri tanpa ada orang-orang yang peduli ?
