Warisan

2.1K 243 39
                                    

"Dah Angga. Kita pamit ya." Sahut Andin. Mereka pun akhirnya lepas landas. Ya kini pesawat pribadi milik Al sudah terbang menuju Dubai.

***
Sudah hampir 20 menit mereka di dalam pesawat, tapi belum ada tanda Nisa dan Mirna sadar. Al dan Andin sudah tau jika Nisa dan Mirna dibius.

"Daddy, mommny." Sahut Nisa.
"Hai Nisa." Sahut Andin.
"Why aku disini? Where's grandma?" Tanya Nisa.
"Nisa listen to me, kamu ikut daddy and mommy pergi ya." Sahut Andin.
"Aku gamau, mommy and daddy jahat!" Teriak Nisa.
"NISA!" Bentak Al.
"Nisa dengerin daddy. Mommy and daddy gak jahat, kamu masih terlalu kecil untuk mengerti ini semua. Grandma yang minta daddy and mommy menjauh dari grandma." Jawab Al dengan tegas. Al sudah sangat kesal dengan sikap Nisa yang kurang ajar, bagaimana tidak, Nisa sudah berani teriak ke Al dan Andin.
"Daddy bohong." Jawab Nisa.
"Daddy gak bohong sayang." Sahut Andin.
"Daddy and mommy sayang sama Nisa. Nisa itu anak daddy and mommy, jadi Nisa harus dengerin mommy and daddy ya. Nisa harus jadi anak yang baik. Okay?" Sahut Andin.
"But, mommy and daddy gak bohong kan?" Tanya Nisa.
"No dear." Jawab Andin.
"Okay. Lalu kenapa grandma berbohong?" Tanya Nisa.
"Untuk hal itu kamu gak perlu tau dulu Nisa, sekarang take a rest okay. Mommy and daddy want go sleep too." Sahut Al.
Nisa mengangguk, ia percaya dengan Al dan Andin.

***
"Nisa, makan yuk. Mommy and daddy udah tunggu di meja makan." Sahut Mirna. Iya, mereka sudah sampai di apartemen milik Al di Boston, sangat luas, ada 2 lantai.
"Okay ncus, but 5 minutes again." Sahut Nisa memejamkan matanya lagi.
"No Nisa, gak boleh. Come on, dibawah ada makanan kesukaan Nisa, sandwich." Sahut Mirna.
"Seriously? Okay lets go." Sahut Nisa kemudian ia berjalan ke luar kamar.

"Morning mom, dad." Sahut Nisa.
"Morning too Nisa." Sahut Andin dan Al.
"This is your favorite food right?" Tanya Andin.
"Of course mom. Can i eat that?" Tanya Nisa.
"Of course." Sahut Andin sembari menyodorkan sandwichnya.
Mereka pun melahap makanannya masing-masing.

***
"Ndin, kita gak bisa menetap disini. Nisa gak mungkin aku sekolahkan disini. Kita harus kembali ke Surabaya." Sahut Al.
"Iya mas, tapi aku khawatir dengan Nisa. Aku juga bingung mas, kenapa mama tidak suka dengan aku." Sahut Andin.
"Mama masih kecewa Ndin." Sahut Al.
Andin mengangguk.
"Kita harus bicara dengan mama. Besok pagi kita pulang ke Surabaya, setelah itu kita ke Jakarta untuk ketemu mama." Sahut Al.
"Aku setuju mas, kalau memang itu yang terbaik." Sahut Andin.

***
Disisi lain, ada seorang ibu tua yang sedang mencari cucunya hilang entah kemana.
"Roy! Roy!" Teriak Rosa.
"Apa ma?" Tanya Roy.
"Kamu liat Nisa dan Mirna?" Tanya Rosa.
"Di kamarnya lah ma." Jawab Roy.
"Engga ada Roy, di taman juga gak ada." Sahut Rosa panik.
"Lalu Nisa kemana?" Sahut Roy sembari berfikir.
"CCTV!" Sahut Rosa.
Roy dan Rosa pun langsung menuju ke ruang CCTV.

"Angga?" Sahut Rosa.
"Ka Angga? Kenapa dia bawa Nisa?" Batin Roy. Dengan cepat ia mengeluarkan hpnya untuk menghubungi Angga, tapi di cegat oleh Rosa.
"Jangan, hubungi Al saja. Angga pasti di suruh oleh Al." Sahut Rosa. Rosa pun memasukan nomor telfon Al yang baru. Ia di beri tau oleh Nisa.

Sisi Al;
Tringgg... Tringgg.. Tring....
"Siapa mas?" Tanya Andin.
Al menggeleng.
"Nomor gak di kenal, dia juga video call." Sahut Al.
"Angkat aja, siapa tau penting." Sahut Andin.
Al mengangguk dan memencet tombol warna hijau.

On call;
"Al!" Betak Rosa.
Deg!
"Mama?" Tanya Al.
"Dimana Nisa? Kenapa kamu bawa pergi Nisa? Nisa itu punya mama." Bentak Rosa.
"Maaf ma,  Al sudah kehabisan kesabaran. Nisa itu anak aku dan Andin ma, mama gak ada hak atas Nisa. Walaupun dia cucu mama, tapi dulu mama tidak menganggap Nisa!" Bentak Al.
"Mas, tenang." Sahut Andin mencoba agar Al tidak melanjutkan marahnya. Bagaimana pun Rosa adalah orang tua, kita harus tetap sopan.
"Andin, kamu masih berani dekat-dekat dengan anak saya?" Tanya Rosa dengan tegas.
"Mah!" Bentak Al.
"Cukup ya ma, besok sore aku mau ketemu sama mama. Nanti aku kasih tau tempatnya." Sahut Al. Ia pun langsung mematikan telfonnya.
Off call.

Enjoy My Life With You ( season 1&2 ) [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin