Terpental

3K 211 18
                                    

Hai Guyss, maaf ya baru update. Lagi sibuk banget sama sekolah.

"ANDINNN, SAYANGG JANGAN TINGGALIN AKUU.. HIKSSSS." Tangis Al.

Mereka bertiga saling pelukan menguatkan satu sama lain. Alnin? Alnin ada di kamar bayi, ia akan di bawa pulang setelah Andin dimakamkan.

***

Pemakaman Andin hari ini sudah selesai, duka yang menyelimuti keluarga Alfahri hari ini. Al, Nisa dan Varo kembali ke rumah sakit untuk membawa Alnin pulang.

Ketika mereka sampai rumah, tak ada tawa yang memenuhi rumah itu. Hanya kesedihan yang mereka rasakan, bahkan sedari tadi Alnin terus menangis. Al sudah tak sanggup membuat Alnin diam, karena sedari tadi Al pun menangis.

Ia menggendong Alnin menuju balkon kamar, menikamati angin sore.

"Ndin, baru sebentar kamu tidak disisi aku. Aku sudah rindu."

"Liat Ndin, anak kita. Alnin sangat mirip dengan kamu. Entah, mungkin memang Alnin dihadirkan untuk menemaniku saat kamu tidak ada."

"Tapi aku gak sanggup Ndin, hikssss."

Air mata Al kembali turun ketika melihat Alnin dengan tatapan yang begitu dalam. Wajahnya, matanya, hidungnya hingga bibirnya sangat mirip dengan Andin. Pipinya yang chubby membuat terlihat semakin mirip.

"Alnin anak papa, kamu harus tau ya. Pengorbanan mama untuk. kamu itu benar-benar sangat besar. Jadi, ketika kamu sudah besat nanti, papa mohon ya. Terus ingat mamamu dan jangan membenci tanggal ulang tahun mu ya."

"Kamu tau, kamu sangat mirip dengan mamamu. Semoga kelak, kamu menjadi anak yang baik ya. Kamu akan tumbuh dengan perilaku dan sifat yang baik."

"Papa harap, papa dapat menemani kamu terus ya sampai kamu besar. Papa juga berharap, papa bisa terus jaga kalian, anak-anak papa. Walaupun tak bersama mama kamu lagi."

Kalimat terakhir Al, membuat air matanya turun lagi dan Alnin kembali menangis. Sungguh, Alnin mungkin merasakan kehilangan juga.

Akhirnya Alnin teridur dan Al meletakannya di tempat tidur bayi. Al merebahkan dirinya di ranjang dan melihat sisi kirinya, tempat tidur Andin.

"Ndin, harusnya kamu disini menemaniku membesarkan anak-anak kita."

"Aku mau kamu disini Ndin. Aku mau kamu hikssss."

Tangis Al kembali pecah, air matany terus turun hingga tak terasa matanya sudah membengkak. Sudah tak ada suara lagi dari Al, ternyata Al tertidur.

***

Al duduk di kursi taman rumahnya dan tanpa sadar Andin datang dan duduk di samping Al. Al menoleh kearah Andin dan betapa terkejutnya ketika melihat Andin.

"Andin."

"Kamu disini?"

Al memeluk Andin dan mencium keningnya. Memeluk erat melepaskan rindu.

"Mas."

"Iya?"

"Jangan kamau berlarut dalam kesedihan, hapus air matamu. Lihatlah kedepan, anak-anak kita menunggu kamu membesarkan mereka. Ihklaskan aku, aku bahagia disini. Tambah bahagia melihat kalian bahagia disana. Aku akan melihat kalian dari sini."

Enjoy My Life With You ( season 1&2 ) [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ