The Promise

1.4K 130 3
                                    

🎶🎶Hujan-Jourdy Pranata🎶🎶

Ohm berjalan memasuki kelasnya. Ia baru saja kembali memberikan sedikit pelajaran pada Prigkhing. Amarahnya juga sudah tak menggebu-gebu seperti tadi. Ia dapat mengontrol emosiny kini. Ia sempat mampir ke kantin untuk membeli cireng titipan Boun.

"Gimana?"

"Lo ga nonjok dia, kan?"

"Cireng gue?" Yang ini tentu saja Boun, mata kedua temannya itu menatap sinis pria bodoh di sebelah Tiwat itu.

"Nih cireng lo. Kurang baik apa gue." Ohm kemudian memberikan kantong kertas yang berisi dua buah cireng itu pada Boun. Tentu saja dengan senang hati Boun menerimanya.

"Emang deh lo yang terbaik, Ohm," ujarnya sambil mencemili cireng itu.

Ohm pun segera duduk di kursinya. Ia tau ia akan mendapat banyak pertanyaan dari Kao dan Tiwat. Dan benar saja, kedua orang itu langsung memajukan duduknya untuk mendengarkan seluruh cerita yang tadi terjadi.

"Ga gue tonjok lah. Ya kali. Gue masih cowo yang beretika, ye. Bukan gue banget kalau mau nonjok cewe mah," ujar Ohm santai.

"Terus lu apain?" tanya Kao penasaran.

"Ya, gue cuman bilang kalau dia harus akuin kesalahannya. Lagian kayaknya dia juga menyesal sama perbuatannya. Mungkin dia bakal jadi baik?" ujar Ohm dan menambahkan kalimat tanya diakhir. Ia juga tak yakin jika perempuan itu bisa berubah.

"Menurut lo, Prigkhing itu orang yang bisa berubah secepat itu?" tanya Tiwat.

"Gue ga tau. Tapi selama pacaran sama dia, ya dia baik-baik aja. Meskipun keliatan selalu ga suka sama Nanon."

"Kalau kata gua mah dia ga bakal berubah. Masalahnya dia benci Nanonnya udah dari kapan tau. Ya kali bisa berubah secepat itu," timpal Boun ikut berpendapat.

"Iya, si. Tapi ga ada yang tau dia kayak gimana, kan. Bisa aja dia dapet hidayah tiba-tiba jeder jadi baik, kita ga tau." Ohm mengedikkan bahunya tak tahu menahu.

Geng AJJC pun begitu hanya menyetujui ucapan Ohm. Mereka juga tak mengenal Prigkhing dengan baik.

"Udahlah, guys, lagi pula kalau dia buat masalah lagi, habis nanti dia sama gue," ujar Ohm menyombongkan dirinya. Yap, sifat Ohm sudah kembali lagi. Sifat banyak tingkahnya.

"Yoi, pahlawan kita, nih," ujar Boun sambil menepuk pundak Ohm bangga.

"Iya, tapi jangan berlebihan."

"Ingat dia cewe. Harus tau batasan. Jangan malah jadi boomerang ke lo nya." Kao dan Tiwat juga tak henti-hentinya menasihati Ohm.

"Iya, guys. Makasih udah ingetin gue. Love kalian banget," ujar Ohm sambil memajukan bibirnya berniat mencium ketiga temannya itu.

"Najis."

"Jauh-jauh lo dari gue."

Ohm hanya tertawa melihat ekspresi lucu teman-temannya itu. Mereka bertiga memang sangat mood dan membuat Ohm bisa melupakan amarahnya pada Prigkhing.

Pria itu kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan untuk 'sahabat' tercintanya.

Pria itu kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan untuk 'sahabat' tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang