Pagi ini seola sedang berkutik dengan alat-alat dapur hendak membuat sarapan. Ditemani chuji yg duduk dimeja pantry, tadi malam dia menginap dirumah geonu.
Walaupun chuji dan geonu adalah saudara beda ayah, tetapi mereka sangat akur. Tak ada yg dibeda-bedakan, semuanya sama saja dimata orang tuanya.
"Ji, bisa ambilin piring ga?" tanya seola, yg bermaksud menyuruh chuji untuk mengambilkannya sebuah piring.
"Sebentar." jawab chuji, meletakkan ponselnya dimeja dan bergegas mengambilkan piring seperti yg seola katakan
"Makasih ji."
"Santai," chuji kembali duduk di tempatnya, tepat itu juga geonu datang menghampiri mereka.
Tidak perduli ada chuji disitu, geonu memeluk seola dari belakang. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang istri seperti hari-hari biasanya,
Dengusan kesal terdengar dari mulut chuji, merasa kesal karena pasutri itu tak kenal tempat. Setidaknya hargailah chuji yg masih jomblo
"Mas kok belum siap-siap? Ntar telat gimana?" tanya seola, masih fokus dengan masakannya
"Hari ini mas libur dek," jawab geonu
"Ini lepasin dulu, susah aku masaknya. Ga malu tuh sama chuji, ya ampun..." omel seola mencubit tangan geonu yg memeluk pinggangnya dengan pelan
Ah benar. Segera saja geonu melepaskan pelukannya pada pinggang kecil seola, lalu duduk dihadapan chuji dengan wajah santai seperti tak terjadi apa-apa.
"Tumben libur bang?"
"Iya, kata bain sekarang mau ganti jadwal kerja. Sabtu minggu diliburin, biar ada istirahatnya." jelas geonu, chuji hanya mengnggukan kepalanya paham. Lagian memang sudah seharusnya begitu kan? Istirahat itu penting
Ngomong-ngomong soal bain, dia adalah rekan kerja sekaligus sahabat geonu sejak mereka masih kecil. Mereka berdua merintis usaha bersama-sama,
Keheningan kemudian melanda di ruangan itu, hanya suara kompor yg dimatikan karena masakan seola sudah matang. Seola memindahkan tiga porsi nasi goreng itu ke piring yg chuji ambilkan tadi dan menyajikannya di meja pantry bersama berbagai lauk pauk lainnya.
"Ayo sarapan dulu mas, ji." kata seola
⤵mas suami ; lee geonu⤴
Karena geonu libur, dia mengajak seola untuk mengunjungi mama dan papanya (paman dan tante yg merawat seola). Sudah lama mereka tak bertemu, mungkin saja seola merindukan mereka. Kalau chuji sudah pulang setelah sarapan tadi pagi
"Dek." panggil geonu, tapi matanya masih fokus dengan jalanan dan setir mobilnya.
Seola menolehkan kepalanya, menatap geonu dengan tatapan tanda tanyanya. Menunggu geonu mengatakan sesuatu lagi
"Maafin mas ya, gara-gara mas sibuk kerja terus. Kamu jadi jarang ketemu sama mama papa,"
"Ah gapapa kok mas, lagian mas kerja kan juga buat aku. Harusnya aku yg berterima kasih karena mas udah ngasih segalanya buat aku, makasih ya mas." balas seola dengan senyuman hangatnya
Geonu ikut menarik sudut bibirnya, tangan kirinya terulur untuk mengusak surai panjang seola. Merasa beruntung karena seola sama sekali tak marah dan malah berterima kasih padanya,
"Mas, beli buah dulu dong buat mama sama papa." pinta seola saat melihat penjual buah-buahan di sebuah toko, dengan senang hati geonu menuruti permintaan seola dan memberhentikan laju mobilnya didepan toko buah itu.
"Mau beli buah apa aja dek?" tanya geonu setelah mereka turun dari mobil,
"Mama suka banget sama strobery, kalo papa sukanya jeruk. Kita beli anggur aja deh mas.."
Lah??
Mata geonu memincing heran. Seola ini membuatnya pusing saja, jika mama suka strobery dan papa suka jeruk. Kenapa belinya anggur? Sepertinya seola kembali bego lagi
"Yg bener dong dek," kata geonu datar
"Hehe bercanda mas," kekeh seola melihat wajah masam sang suami, tangannya langsung menggandeng lengan geonu mesra agar geonu tak marah. Sedangkan geonu sendiri hanya pasrah
"Yaudah cepetan pilih gih,"
⤵[ TBC ]⤴
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Konnichiwa... Aghh sepi banget sih ni book? Permisi,, ada orang ga sih? Kalo ga rame, otw saya unpub sih ini.
