⤵mas suami ; 17 years ago⤴

216 52 18
                                    

Note:
Apaan sih sider? Nggak friend ah kalo gitu.
Kenapa sih emngnya? Apa cerita saya buruk banget ya, makanya kalian nggak mau votement?
Tolong dong..

⇦Happy Reading⇨

Seola terdiam menatap siapa yg datang kerumahnya malam ini, seorang wanita setengah baya yg masih terlihat cantik berdiri dihadapannya.

"Apa kabar seol? Apa kamu baik-baik aja?"

"Mau apa ibu datang kesini?" tanya seola sinis, menatap wajah ibu kandungnya dengan tatapan tidak suka. Kenapa wanita setengah baya itu datang kemari setelah meninggalkannya tujuh belas tahun yg lalu.

"Kenapa kamu tanya seperti itu? Ini kan ibu kamu. Memangnya ibu tidak boleh datang kerumah putri ibu?" tanya ibu balik, melangkahkan kakinya menyelonong masuk kedalam rumah seola. "Harusnya kamu senang dong, kan ibu sudah kesini." sambungnya

Seola mengikutinya, menarik tangan ibu sedikit kasar agar berhenti. Dia menggeram marah karena ketidak sopanan ibunya, walaupun sebenarnya tidak apa-apa.

"Setelah kejadian tujuh belas tahun yg lalu ibu masih bisa ngomong begitu?!" suara seola meninggi, tidak peduli kalau dia sedang berbicara dengan orang yg telah melahirkannya. Dia terlalu sakit hati dengan perlakuan wanita itu, sakit sekali.

Geonu berlari keluar kamar dengan perasaan khawatir, menghampiri seola dengan tergesa-gesa.

"Dek, kamu kenapa?"

Seola tidak menjawabnya, bahkan dia tidak mengalihkan atensinya kepada geonu sekalipun. Masih fokus menatap sang ibu

"Kamu siapa? Bukannya ini rumah anak saya?" tanya ibu pada geonu, sebenarnya geonu hendak menjawab pertanyaan ibu namun seola segera menyahutinya.

"Ibu nggak perlu tau, karna dari dulu kan ibu emng nggak pernah pengen tau urusan seola. Sekarang seola minta ibu pergi dari rumah ini, sekarang juga."

Kini geonu mengerti, kalau wanita setengah baya dihadapannya ini adalah ibu kandung istrinya yg selama ini hilang kabar. Pantas saja seola sangat tidak suka dengannya,

"Seola, memangnya kamu nggak kangen sama ibu? Kamu nggak mau peluk ibu?"

Seola mendecih remeh sembari membuang muka, tujuh belas tahun itu bukan waktu yg singkat. Tentu dia merindukan ibu, tapi rasa kecewanya sudah terlalu besar.

Bukan hanya sekedar memeluk, menatap wajah ibunya saja seola sudah muak. Andaikan saja kejadian tujuh belas tahun yg lalu itu tidak terjadi, mungkin saja seola akan senang. Tidak seperti sekarang

"Memangnya ibu masih pantas dipeluk? Apa ibu nggak sadar kalo perlakuan ibu ke seola itu bikin seola sakit? Dulu ibu kemana aja pas ayah lagi pukulin seola? Ibu nggak denger ya seola teriak-teriak minta tolong? Atau ibu sengaja nggak mau nolongin seola?" cerca seola dengan mata yg berair, dadanya terasa sesak karena menahan tangis. Tenggorokkannya juga tercekat, nafasnya seperti terhenti. "Oh iya lupa, kalian kan emng nggak pernah sayang sama seola." sambungnya penuh luka

Seola mencoba untuk tersenyum, walaupun terlihat sangat getir. Tangan kanannya meremat ujung baju piamanya erat hingga kusut, menyalurkan emosinya yg sudah memuncak.

"Gara-gara kalian, seola pernah depresi. Dan itu masih berlanjut sampai sekarang! Terus sekarang dengan bangganya ibu minta seola peluk ibu? Nggak akan bu, nggak akan pernah." setetes bulir bening jatuh dari pelupuk mata seola, namun dia segera menyekanya dengan kasar. Dia tak mau terlihat lemah didepan ibunya, dia hanya ingin membuktikan kalau di juga bisa hidup tanpa ibu.

"Seol..













⤵[ TBC ]⤴

(GBL, GBL

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

(GBL, GBL.. GANTENG BANGET LOH!)

I don't know..
Menurut kalian ibunya seola itu gimana?

Yaudah deh
Arigato

𝐌𝐚𝐬 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 ; 𝐋𝐞𝐞 𝐠𝐞𝐨𝐧𝐮Onde histórias criam vida. Descubra agora